Media Asuransi, JAKARTA – DBS Vickers Sekuritas Indonesia berperan sebagai joint lead underwriter PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) dalam melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jumlah saham yang ditawarkan adalah sebanyak 877.072.000 saham, mewakili sebanyak 8,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO, yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp600 per saham.
Dari hasil penawaran umum, perseroan memperoleh respon yang sangat positif dari investor hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 18,56 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).
Baca juga: Penjualan Mobil Samai Angka Sebelum Pandemi, Tanda Ekonomi Pulih?
Untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi untuk penjatahan terpusat, perseroan melakukan penerbitan saham tambahan sehingga menjadikan jumlah keseluruhan saham yang dilepas sebanyak 903.372.600 saham dengan jumlah dana yang diperoleh yaitu sebesar Rp542 miliar.
Dalam proses IPO ini, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia berperan sebagai joint lead underwriter bersama PT CIMB Niaga Sekuritas yang turut aktif membantu dari sisi persiapan dokumen pemasaran, melakukan registrasi ke regulator, dan mendampingi proses secara menyeluruh.
Presiden Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Ray Aditya Laksana, mengatakan bahwa sustainable finance membuat industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
Baca juga: BMHS Ingin Jadi Supermarket Kesehatan, Intip Serangkaian Aksi Korporasinya
“Hal ini sejalan dengan visi Grup DBS untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Kami mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh STAA dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam sistem operasionalnya,” ujar Ray seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa, 12 April 2022.
Sebelumnya, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia juga telah mendampingi sejumlah emiten dalam proses IPO seperti PT Medikaloka Hermina Tbk (2018), PT Integra Indocabinet Tbk (2017), dan PT Aneka Gas Industri Tbk (2016). Ke depannya, PT DBS Vickers Sekuritas berharap dapat lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai industri berbasis ESG yang berencana melakukan IPO.
STAA akan menggunakan dana IPO untuk membangun fasilitas industri hilir oleh anak perusahaan PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) yang berlokasi di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kotamadya Dumai, Provinsi Riau, dengan luasan lahan kurang lebih 42.698 hektar.
Sedangkan selanjutnya, dana IPO tersebut akan digunakan untuk belanja modal, di mana sekitar 56% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/hari membutuhkan waktu 22 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023. Kemudian sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga membutuhkan waktu 22 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023, lalu sekitar 22% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT tersebut membutuhkan waktu 22 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.
Direktur Utama STAA, Mosfly Ang, mengatakan bahwa saat ini STAA memiliki 13 lahan perkebunan kelapa sawit dan 9 pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Seiring dengan strategi perluasan bisnis, maka kami perlu mendirikan beberapa fasilitas baru untuk menunjang operasional kami. IPO ini merupakan sebuah tonggak sejarah bagi STAA dan kami berharap mendapatkan hasil yang terbaik,” tuturnya. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News