1
1

Demand Lelang Surat Utang Negara (SUN) Capai Rp34,6 Triliun

Ilustrasi lelang Surat Utang Negara. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan pemerintah mencatatkan permintaan sebesar Rp34,6 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan lelang sebelumnya sebesar Rp32,54 triliun.

Melalui keterangan resminya, Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan menjelang lelang SUN kemarin, market bergerak volatil dipengaruhi penurunan credit rating beberapa bank di AS oleh S&P dan meningkatnya kekhawatiran bahwa FFR akan berada di level tinggi untuk waktu yang lebih lama setelah rilis FOMC Minutes yang mengindikasikan sikap hawkish dari mayoritas pejabat the Fed.

“Pelaku pasar juga menunggu pidato Pimpinan The Fed di Jackson Hole Symposium Jumat nanti. Namun demikian incoming bids cukup baik sebesar Rp34,6 triliun lebih tinggi dari lelang sebelumnya sebesar Rp32,54 triliun.”

|Baca juga: Indonesia Terbitkan Surat Utang Global Syariah Rp47,5 Triliun

Menurutnya, meningkatnya demand investor tersebut didukung faktor positif dari pasar domestik, antara lain Postur RAPBN 2024 yang semakin sehat dengan defisit diproyeksikan turun menjadi Rp522,8 triliun atau 2,29% dari PDB.

Deni mengatakan penerbitan SUN seri baru FR0100 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk tahun 2024 mendapat sambutan yang sangat positif. Hal ini tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp19,53 triliun atau 56,4% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp6,85 triliun atau 87,04% dari total awarded bids. Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang kemarin.

Demand investor asing meningkat menjadi Rp5,63 triliun dari Rp4,49 triliun pada lelang sebelumnya, menunjukkan berlanjutnya capital inflow investor asing ke pasar SBN. Mayoritas incoming bids investor asing tersebut berada pada seri SUN baru yaitu FR0100 sebesar Rp4,34 triliun atau 77,12% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,09 triliun atau 13,9% dari total awarded bids.

Volatilitas pasar keuangan domestik berdampak pada naiknya tingkat imbal hasil obligasi negara secara umum. Weighted Average Yield (WAY) pada lelang hari ini naik tipis antara 1 sampai dengan 4 bps apabila dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan kemarin.

Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp7,87 triliun pada lelang kemarin, dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini. “Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2023.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: S&P 500 Terkoreksi Sebab Saham Bank dan Ritel Merosot
Next Post IHSG Diperkirakan 6.880-6.935, Ajaib Sarankan BIRD, ISAT, HRUM

Member Login

or