1
1

Depresiasi Rupiah Diperkirakan Masih Berlanjut

Ilustrasi perdagangan valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan sentimen dari The Fed. 

Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS mungkin belum berakhir hari ini karena sentimen The Fed.

“Banyak pelaku pasar kini berekspektasi suku bunga acuan AS akan dinaikkan lebih tinggi, dinihari nanti, yaitu sebesar 75 basis poin dari ekspektasi sebelumnya 50 bp karena inflasi konsumen dan produsen AS bulan Mei masih di level tinggi, belum terlihat tren penurunan,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 15 Juni 2022.

|Baca juga: Sentimen The Fed Menguat, Depresiasi Rupiah Berlanjut

Tapi di sisi lain, sambungnya, pasar juga menduga bahwa setelah rapat ini, kenaikan suku bunga The Fed akan berkurang. Ini mungkin mendorong sebagian pelaku pasar kembali masuk ke pasar setelah kejatuhan dalam harga aset berisiko kemarin. Dan mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS. 

Di tengah pelonggaran aktivitas di masa pandemi, pasar mulai berburu aset berisiko untuk mendapatkan peluang di tengah pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.730, potensi penguatan ke kisaran Rp14.650.”

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,12% ke level Rp14.699 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,32% menyentuh level Rp14.729 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: IHSG Menguat 0,78%, GOTO Naik 3,1%
Next Post Harga Emas Berpotensi Rebound Jelang Pengumuman Rapat The Fed

Member Login

or