Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah karena sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah hari ini masih berpotensi melemah terhadap dollar AS. Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif masih menjadi pemicu tekanan untuk rupiah.
Dalam wawancaranya kemarin dengan Wall Street Journal, Jerome Powell, Gubernur the Fed, menekankan bahwa Beliau akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan AS sampai harga-harga turun ke level yang benar-benar sehat.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Melemah
“Kalaupun normalisasi menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, itu akan dilakukan. Target inflasi the Fed adalah 2%, sementara inflasi AS sekarang berada di kisaran 8%,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 18 Mei 2022.
Menurutnya, sentimen kenaikan suku bunga acuan AS ini untuk sementara bisa menutup sentimen positif untuk rupiah dari surplus besar neraca perdagangan RI. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.700, potensi support di kisaran Rp14.600.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,35% ke level Rp14.644, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,22% ke level Rp14.651 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News