1
1

Dividend Payout Ratio Steel Pipe (ISSP) Tahun Ini Diperkirakan 30%

Media Asuransi, JAKARTA – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) diperkirakan akan memberikan dividend payout ratio pada tahun ini berkisar 20%-30% dengan dividend yield sebesar 3,9%.

Melalui Daily Write Up bertajuk Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP IJ/Not rated) – What to expect in FY22F, analis Mirae Sekuritas Indonesia, Joshua Michael, menjelaskan bahwa harga baja HRC sebagai bahan baku utama dari ISSP diperkirakan akan turun pada di 2022, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 2021. 

Proyeksi ini didukung oleh lead time yang lebih pendek karena meningkatnya produksi baja dari China dan stabilnya permintaan global. Fitch Ratings memperkirakan harga baja HRC akan turun dari $1,170/t pada tahun 2021 menjadi $750/t pada tahun 2022 dan $535/t selama tahun 2023–2025.

“Sejauh ini, dampak dari lonjakan harga batu bara kokas dan gas alam sebagai sumber energi utama dalam produksi baja, yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina, masih relatif moderat. Meski konflik tersebut masih terus berlanjut, perusahaan harga baja optimis bahwa harga baja HRC akan stabil dan normal dalam jangka panjang.”

|Baca juga: Pefindo Sematkan Peringkat idA- kepada Steel Pipe Industry (ISSP)

Joshua menjelaskan ISSP menargetkan pendapatan FY22F tumbuh sebesar 20%-30% yoy dari IDR5 triliun di FY21 menjadi IDR6 triliun-IDR6,5 triliun, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan sebesar 15%-20% yoy. Perusahaan menargetkan untuk berpartisipasi dalam proyek pelabuhan, sumber daya air dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yang banyak menggunakan pipa baja dalam proses pengerjaannya, sehingga dapat menguntungkan ISSP sebagai produsen pipa baja.

Meskipun harga baja HRC naik signifikan di sepanjang tahun 2021, manajemen persediaan yang sangat baik memungkinkan ISSP untuk mencapai spread tertinggi dalam sejarah perusahaan, rata-rata IDR4,600/kg pada 9M21 (vs. spread FY20 sebesar IDR4,300/kg). Namun, marjin kotor FY22F akan sedikit tertekan karena adanya price lag dari supplier lokal. Perusahaan mengharapkan marjin kotor FY22F menjadi normal kembali ke level 16-18% (vs. 20% di FY21F).

Joshua mengatakan ISSP menargetkan marjin bersih FY22F sebesar 9%-11%. Dengan mengasumsikan pendapatan FY22F sebesar IDR6 triliun-IDR6,5 triliun, laba bersih FY22F ditargetkan sebesar IDR540 miliar-IDR715 miliar.

Payout ratio diperkirakan berkisar antara 20%-30%, sehingga dividend yield FY22F ada di level 3,9%. ISSP saat ini diperdagangkan pada FY22F P/E sebesar 4,4x-5,9x (-1sd dari rerata 3 tahun) dan FY21F P/B sebesar 0,8x,” pungkas Joshua.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: Net Buy Asing Rp1,1 Triliun Dorong Penguatan IHSG
Next Post Aset BCA Syariah Tumbuh 9,5 Persen

Member Login

or