Media Asuransi, GLOBAL – Dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dalam perdagangan yang berombak. Pelemahan terjadi setelah Ketua Federal Jerome Powell memberikan komentarnya yang sedikit dovish dan menunjukkan bank sentral AS kemungkinan besar memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.
Mengutip The Business Times, Rabu, 3 Juli 2024, Powell, dalam konferensi kebijakan moneter di Portugal, mengatakan perekonomian AS telah mencapai kemajuan signifikan dalam hal inflasi karena kembali ke jalur disinflasi. Pernyataannya dipandang dovish, kata para analis.
“Ketua The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap dovish. Dalam pandangan kami, ia dengan tegas mempertimbangkan penurunan suku bunga di September dengan mengakui kemajuan signifikan dalam menurunkan inflasi,” kata Chief Market Strategist Corpay Karl Schamotta.
“Dan menunjuk pada risiko dua sisi yang dihadapi para pembuat kebijakan ketika pasar tenaga kerja mulai mendingin. Hal ini memicu kelonggaran lonjakan imbal hasil jangka pendek yang terjadi setelah debat Presiden pekan lalu, dan memaksa penyesuaian ketinggian dolar,” tambahnya.
|Baca juga: Market Brief: Komentar Bos The Fed Buat Wall Street Merekah
Komentar Powell mengimbangi data yang menunjukkan lowongan pekerjaan AS meningkat pada Mei setelah mencatat penurunan yang sangat besar dalam dua bulan sebelumnya. Lowongan kerja, ukuran permintaan tenaga kerja, naik 221 ribu menjadi 8,140 juta pada hari terakhir Mei, menurut laporan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja atau Jolts.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 7,910 juta lowongan pekerjaan di Mei. Posisi yang tidak terisi mencapai puncaknya pada rekor 12,182 juta pada Maret 2022. Menyusul laporan Jolts dan komentar Powell, suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 69 persen pada September, menurut perhitungan LSEG.
Pasar juga memperkirakan akan terjadi satu kali hingga dua kali penurunan suku bunga pada 2024. Pada akhir perdagangan pagi, indeks dolar, yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1 persen menjadi 105,74.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News