1
1

Dolar AS Stabil, Bitcoin Anjlok

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dolar Amerika Serikat (US$) stabil pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) di akhir pekan ini. Sedangkan bitcoin turun setelah regulator sekuritas AS mengatakan pesan media sosial yang diposting di akunnya adalah palsu.

Mengutip The Business Times, Kamis, 11 Januari 2024, indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, mendatar di 102,49. Hal itu terjadi setelah naik 0,215 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB).

Indeks tersebut naik satu persen pada bulan ini, setelah turun dua persen pada Desember. Kondisi tersebut terjadi karena para pedagang menilai kembali seberapa curam dan dini penurunan suku bunga yang mungkin dilakukan oleh The Fed.

|Baca: POJK Terbaru, Ekuitas Perusahaan Pialang Asuransi & Reasuransi Minimal Rp5 Miliar

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengatakan seseorang secara singkat mengakses akun media sosial X-nya dan memposting pesan palsu. Postingan itu mengatakan bahwa mereka telah menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk bitcoin, sebuah langkah yang ditunggu-tunggu oleh industri kripto.

SEC akan memutuskan di kemudian hari apakah akan menyetujui permohonan dari manajer aset Ark Investments dan 21Shares untuk meluncurkan ETF bitcoin spot. Lebih dari selusin aplikasi ETF Bitcoin, termasuk dari BlackRock, Fidelity, dan VanEck, juga menunggu keputusan dari agensi tersebut.

Bitcoin turun

Bitcoin turun 3,3 persen menjadi US$44.600 setelah melonjak ke puncak 21 bulan di US$47.897 karena postingan palsu. Antisipasi terhadap keputusan positif SEC terhadap ETF, yang kemungkinan menarik miliaran investasi baru, telah mendorong harga bitcoin dalam dua bulan terakhir.

“Kenyataannya adalah sebagian besar yang mengikuti kisah ini telah move on dan lampu hijau dari SEC sudah sepenuhnya dihargai,” kata Kepala Penelitian Pepperstone Chris Weston.

|Baca: Simak 4 Rekomendasi Saham Hari ini saat IHSG Uji Level 7.111

Pada Desember, The Fed secara mengejutkan memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024. Hal itu memicu ekspektasi pasar akan adanya pelonggaran dengan para pedagang bulan lalu mengantisipasi penurunan suku bunga sebanyak 160 bps. Pasar saat ini memperkirakan pemotongan sebesar 140 bps di 2024.

Trader kini fokus pada rilis laporan indeks harga konsumen AS. Laporan ini diperkirakan menunjukkan inflasi umum naik 0,2 persen pada bulan ini dan sebesar 3,2 persen pada basis tahunan. “Konsolidasi imbal hasil AS mencegah aksi jual lebih lanjut greenback sebelum kejelasan lebih lanjut mengenai inflasi,” pungkas Analis Senior Swissquote Bank Ipek Ozkardeskaya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AASI Lantik Pengurus Baru Kantor Perwakilan Wilayah Aceh
Next Post Harga Minyak Dunia Turun Akibat Lonjakan Stok AS

Member Login

or