1
1

Dua Sentimen Ini Akan Jadi Katalis Pasar Saham Pekan Ini

Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar saham pada perdagangan pekan ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sentimen suku bunga Bank Indonesia dan testimoni Chairman The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan IHSG pada pekan lalu (12-16 Juni 2023) secara kumulatif menguat +0,06% atau ditutup pada level 6.698. Sentimen terkait kebijakan The Fed yang sesuai ekspektasi dengan menahan suku bunga pada level 5,00-5,25% menjadi katalis positif.

Meski begitu pelaku pasar masih harus mencermati isyarat The Fed yang berencana menaikkan suku bunga hingga 2 kali lagi di tahun 2023. Kebijakan The Fed yang menahan suku bunga tersebut memberikan dorongan bagi sektor material dasar, dimana dalam sepekan tumbuh +1,74% seiring optimisme terhadap ekspansinya ekonomi setelah melalui tingkat suku bunga tinggi. “Sejalan dengan itu saham di sektor growth stock, yaitu teknologi juga menguat minggu lalu +1,73%.”

|Baca juga: Prediksi MAMI: Pasar Global di Paruh Kedua 2023 Relatif Positif

Menurut dia, pekan ini katalis yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diprokesikan akan tetap menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. Suku bunga pada  level 5,75% tersebut telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish. Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4% YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33% YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2%-4%.

Selain sentimen suku bunga BI, jelas dia, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu depan adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS kedepan. Sektor yang menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer ditengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga.

Sementara itu, sambung dia, sektor basic materials juga menarik dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9%. Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional. “IHSG pada pekan depan masih terlihat wait and see, sehingga (19-23 Juni 2023) diproyeksikan bergerak sideways dalam range 6.660-6.700.”

Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk 19 Juni 2023

(Buy) EXCL di area Rp2.020 dengan target harga pada resistance di level Rp2.120 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.980.

(Buy) BRPT di area Rp770 dengan target harga pada resistance di level Rp810 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp730.

(Buy) ACES di area Rp650 dengan target harga pada resistance di level Rp700 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp610.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Millennium Capital Kena Denda Rp1,48 Miliar dari OJK
Next Post Laga Indonesia vs Argentina Digelar Malam Ini, IFG Life Telah Siapkan Proteksi Asuransi

Member Login

or