Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA-(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2025 PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) dengan jumlah penerbitan maksimum senilai Rp475 miliar.
Perusahaan berencana menggunakan dana hasil penerbitan untuk modal kerja dan mengganti sumber pendanaan bagi kegiatan usaha perusahaan yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.
“Kami juga menegaskan peringkat idA- untuk perusahaan dan obligasi yang masih beredar. Prospek untuk perusahaan adalah stabil,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 7 Juli 2025.
|Baca juga:Eagle High Plantations (BWPT) Tawarkan Kupon Obligasi hingga 11%
Peringkat mencerminkan profil pengelolaan operasional BWPT yang kuat, permintaan minyak sawit yang stabil, dan profil keuangan yang relatif kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh profil perkebunan Perusahaan yang relatif moderat dan paparan terhadap fluktuasi harga komoditas dan cuaca buruk.
Peringkat dapat dinaikkan jika BWPT secara konsisten melampaui target pendapatan dan EBITDA, meningkatkan luas area perkebunan disertai dengan produktivitas yang lebih baik, dan mempertahankan profil keuangan yang relatif kuat.
|Baca juga: Rencana Obligasi & Sukuk Adira Finance senilai Rp10 Triliun Raih Peringkat idAAA
Peringkat dapat diturunkan jika pendapatan dan EBITDA Perusahaan jauh di bawah proyeksi sebagai akibat dari biaya yang lebih tinggi dan kuantitas produksi yang lebih rendah dari yang diharapkan. Peringkat juga dapat diturunkan jika perusahaan memiliki utang yang jauh lebih tinggi tanpa diikuti oleh profil bisnis yang lebih kuat.
BWPT merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang bergerak di bidang industri hulu, meliputi perkebunan dan produksi minyak sawit mentah dan inti sawit. Kegiatan usaha Perusahaan terutama berlokasi di wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
Pada akhir tahun 2024, Perusahaan memiliki total lahan perkebunan seluas 87.000 hektare (ha), termasuk perkebunan plasma dan pabrik minyak sawit. Per 31 Desember 2024, pemegang saham BWPT terdiri dari PT Rajawali Capital International (37,7%), PT Properties Sdn Bhd (37,0%), dan publik (25,3%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News