Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pada bulan depan.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS di bulan Juli.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Rilis data tenaga kerja AS, Non Farm Payrolls Mei, yang masih solid di Jumat malam kemarin membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS. Kondisi tenaga kerja AS yang masih bagus bisa mendorong kenaikan inflasi lagi, padahal Bank Sentral AS menginginkan inflasi hanya di 2%,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 5 Juni 2023.
Selain itu, jelas dia, pasar mewaspadai penurunan aktivitas manufaktur China yang melebihi ekspektasi.
Di sisi lain, Ariston mengatakan kesepakatan batas atas utang AS mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko termasuk emerging market. “Ini harusnya bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.”
Dari dalam negeri, dia mengatakan data inflasi Mei akan dirilis, ekspektasi data masih di kisaran target BI, ini mungkin bisa menjaga kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia dan membantu menahan pelemahan rupiah.
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp15.050-Rp15.100 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.900 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News