Emas Dunia Kinclong saat Dolar AS Tak Berdaya

Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas dunia naik pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Penguatan didukung melemahnya dolar AS dan meningkatnya konflik Timur Tengah yang meningkatkan daya tarik safe-haven, namun diramal menurun akibat para pedagang mencermati potensi penurunan suku bunga lebih awal di AS.

Mengutip The Business Times, Senin, 15 Januari 2024, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$2.034,06 per ons pada pukul 02.31 GMT. Namun, sejauh ini telah turun 0,6 persen dalam seminggu. Sedangkan harga emas berjangka AS naik hampir 1 persen menjadi US$2.038,40.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen, membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi di Yaman. Sementara Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri sehubungan dengan serangan tersebut.

|Baca: Inilah Penyebab Investasi dan Pinjol Ilegal Masih Marak

Data menunjukkan harga konsumen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada Desember. Namun tidak termasuk biaya makanan dan energi yang berfluktuasi, laju kenaikan harga turun menjadi 3,9 persen dari empat persen pada basis tahunan, yang menunjukkan berlanjutnya moderasi dalam tekanan harga yang mendasarinya.

Menurunkan suku bunga AS

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbe memberi isyarat bahwa ia tidak yakin apakah kemajuan yang dicapai The Fed sudah cukup untuk mulai menurunkan suku bunga atau belum. Sementara Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan kemungkinan terlalu dini untuk menurunkan suku bunga pada Maret.

The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga kebijakannya pada pertemuan 30-31 Januari. Pasar keuangan melihat peluang sebesar 71 persen bahwa penurunan suku bunga akan dimulai pada Maret. Secara keseluruhan, para pedagang bertaruh pada penurunan suku bunga The Fed sebesar 150 basis poin tahun ini, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, IRPR.

Sedangkan perak di pasar spot naik 0,6 persen menjadi US$22,88 per ons, platinum naik 0,3 persen menjadi US$917,48, dan paladium naik 0,3 persen menjadi US$991,02.

Editor: Angga Bratadharma