1
1

Emisi Obligasi Bumi Resources (BUMI) senilai Rp5 Triliun Diganjar Peringkat idA+

PT Bumi Resources Tbk atau Bumi Resources adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia. | Foto: Bumi Reasource.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ untuk rencana Obligasi Berkelanjutan I yang akan diterbitkan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai maksimal Rp5 triliun.

“Perusahaan berencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai maksimal Rp350 miliar yang akan digunakan untuk membiayai sebagian akuisisi Wolfram Limited,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 4 Juli 2025.

Pada saat yang bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk BUMI. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis BUMI yang kuat serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai.

|Baca juga:Anggota Direksi dan Komisaris Bumi Resources (BUMI) Mengundurkan Diri

Peringkat dibatasi oleh posisi biaya tunai (cash cost) yang moderat, risiko atas pengembangan proyek baru, serta paparan terhadap harga komoditas yang berfluktuasi dan risiko lingkungan. Peringkat dapat dinaikkan apabila BUMI dapat menurunkan posisi cash cost yang akan meningkatkan marjin keuntungan perusahaan dan memperkuat manajemen operasinya.

Peringkat juga dapat dinaikkan apabila BUMI sukses mendiversifikasi bisnis dan memperoleh pendapatan yang signifikan dari sumber usaha selain batubara termal dengan tetap mempertahankan level produksi batu bara saat ini.

|Baca juga: Bumi Resources (BUMI) Mulai Program Diversifikasi di Luar Sektor Batu Bara Termal

“Kami dapat menurunkan peringkat apabila perusahaan memperoleh pinjaman yang signifikan dibandingkan proyeksi tanpa dikompensasi dengan penambahan pendapatan dan EBITDA yang akan memperburuk profil keuangan perusahaan.

Penurunan pendapatan atau EBITDA yang diakibatkan oleh turunnya harga atau volume penjualan batu bara juga dapat memberikan tekanan pada peringkat BUMI.

BUMI mengoperasikan tambang batu bara dan emas melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. Perusahaan juga memiliki saham mayoritas sebesar 51% atas PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia.

Per 31 Desember 2024, BUMI dimiliki oleh Mach Energy (Hongkong) Limited (45,78%), HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self (10,56%), Treasure Global Investment Limited (8,08%), dan publik (35,58%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Tarik Peringkat Lippo Karawaci (LPKR), Posisi Rating B- Outlook Positif
Next Post Indonesia Financial Group (IFG) Pertahankan Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil

Member Login

or