1
1

Emisi PUB Obligasi Medco Energi senilai Rp5 Triliun Diganjar Peringkat idAA-

Ilustrasi. | Foto: Medco Energi

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA- terhadap rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI Tahun 2025 PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) senilai maksimum Rp5,0 triliun dengan rencana penerbitan awal Tahap I senilai Rp1,0 triliun.

“Perolehan dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 24 Juni 2025.

Pada saat bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idAA terhadap MEDC dan obligasi yang masih beredar. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.

“Peringkat mencerminkan aset MEDC yang terdiversifikasi, proporsi yang tinggi atas pendapatan dari penjualan gas dengan harga tetap yang berkontribusi pada visibilitas arus kas, dan manajemen operasi yang baik.”

|Baca juga: Elnusa (ELSA) Bayar Dividen Tunai sebesar 40% dari Laba Bersih 2024

Peringkat dibatasi oleh profil keuangan yang moderat serta risiko-risiko terkait sektor komoditas dan paparan terhadap risiko transisi energi. Peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan secara berkelanjutan melakukan upaya pengurangan utang (deleveraging) yang akan menghasilkan profil keuangan yang konservatif.

“Hal ini perlu didukung oleh upaya untuk meningkatkan umur cadangan dengan mempertahankan leverage keuangan (di luar segmen pembangkit listrik) di bawah 2x.”

Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan berutang lebih tinggi dibandingkan yang diproyeksikan tanpa diimbangi penguatan profil bisnis, yang akan melemahkan profil keuangan secara berkelanjutan. Peringkat juga dapat tertekan jika harga komoditas secara signifikan berada di bawah nilai yang telah kami antisipasi, yang dapat berdampak negatif terhadap pendapatan dan profitabilitas.

|Baca juga: Barito Renewables Energy (BREN) Kantongi Pendapatan US$597 Juta

MEDC adalah perusahaan terbuka yang bergerak di sektor energi dan sumber daya alam yang terintegrasi, dengan tiga bisnis utama yakni kegiatan eksplorasi dan produksi (E&P) di Indonesia, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara; pembangkit listrik; dan pertambangan.

Pada tahun 2024, 62,6% dari pendapatan MEDC dihasilkan dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari sektor perdagangan sebesar 28,3%, pembangkit listrik sebesar 8,5%, dan lainnya 0,6%.

Pada akhir tahun 2024, pemegang saham terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (51,64%), Diamond Bridge Pte Ltd (21,53%), PT Medco Duta (0,12%), manajemen (1,49%), dan publik (25,22%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jutaan Orang Belum Punya Rumah, Fahri Tawarkan Solusi Lewat Subsidi Tanah
Next Post Anak Usaha Barito Renewables Energy (BREN) Raih Pinjaman US$121,1 Juta

Member Login

or