Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Petrosea Tbk dan PT Karya Bhumi Lestari teken perjanjian dengan PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya pada 10 Oktober 2021. Perjanjian itu terkait kontrak perjanjian jasa pertambangan dan perjanjian rental peralatan.
Baca juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun
PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya bertindak sebagai klien dan pemberi jaminan pembayaran atas kewajiban pembayaran kepada PT Karya Bhumi Lestari dan perseroan.
Adapun nilai kontrak yang didapatkan perseroan tersebut senilai US$265 juta dengan jangka waktu empat tahun. Perseroan menyatakan perolehan kontrak ini memberikan tambahan pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan.
Head of Corporate Secretary & Investor Relations PTRO, Anto Broto, mengatakan bahwa di dalam perjanjian jasa pertambangan di area tambang yang berlokasi di Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini, Petrosea adalah sebagai pihak yang melakukan manajemen proyek dan KBL sebagai kontraktor.
“Nilai kontrak sebesar US$265 juta untuk jangka waktu empat tahun,” ujar Anto Broto di Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021.
Karya Bhumi Lestari adalah anak perusahaan yang dimiliki seratus persen oleh Petrosea, yang fokus untuk mendukung perusahaan di sektor pertambangan dan konstruksi, khususnya pengadaan alat berat.
Baca juga: Jadi Dirut Nasre, Dody AS Dalimunthe Fokus Perbaikan Kondisi Keuangan Perusahaan
Sedangkan Petrosea adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi, dengan jejak langkah di Indonesia selama lebih dari 49 tahun.
“Keunggulan kami adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, kemampuan rekayasa & konstruksi yang terintegrasi serta jasa logistik, dengan selalu berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis,” jelasnya.
PTRO telah membukukan pendapatan sebesar US$193,30 juta di sepanjang semester pertama tahun ini. Angka ini naik 9,88% dibanding realisasi pendapatan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$175,90 juta. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News