Media Asuransi – Bandara Dhoho Kediri yang dibangun PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan segera rampung dan beroperasi pada tahun 2023. Gudang Garam berinvestasi Rp6 hingga Rp9 triliun untuk konstruksi bandara ini. Bandara itu dibangun oleh anak usaha perusahaan PT Surya Dhoho Investama yang 99% sahamnya dimiliki perusahaan.
Direktur Gudang Garam, Istata Taswin Siddharta, mengatakan bahwa perusahaan telah menghabiskan dana sekitar Rp5 triliun dalam pembangunan bandara yang dimulai sejak April 2020.
Baca juga: Weave Ajak THC dan Lintasartha Garap Serat Optik Sepanjang Pulau Jawa
“Kalau buat bandara ini kita masih tetap progres buat penyiapan lahan dan capex (capital expenditure) yang sudah kita keluarkan sejauh ini hampir Rp5 triliun. Itu termasuk biaya perolehan lahan dan lain-lain, konsultan desain serta penyiapan lahan,” ucapnya dalam acara public expose live 2021, Kamis, 9 September 2021.
Meski begitu, Istata mengaku hingga kini belum diputuskan berapa lama Gudang Garam akan memegang konsesi di bandara tersebut. Namun menurut perhitungannya dibutuhkan waktu sekitar 50 tahun hanya untuk balik modal.
Baca juga: Review Sepekan: Ada 9 IPO Saham, 8 Emisi Obligasi, & 2 Emisi Sukuk
“Menurut perhitungan kami mungkin diperlukan lebih dari 50 tahun. Tapi itu juga akan sangat tergantung dari perkembangan daerah dan traffic bandara itu sendiri. Kami harapkan kalau traffic-nya banyak naik, mungkin di bawah 50 tahun kita bisa break even,” terangnya.
Gudang Garam sebelumnya telah menyatakan akan menambah modal ke Surya Dhoho Investama sebesar Rp1 triliun melalui skema penambahan modal dengan cara penerbitan saham baru.
Dengan penambahan itu, jumlah modal yang ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Investama naik dari Rp4 triliun menjadi Rp5 triliun. Perusahaan juga berencana menambahkan modal lagi hingga menjadi Rp8 triliun. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News