Media Asuransi, JAKARTA – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar US$1,819 miliar pada kuartal lII/2025, naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan dan kontribusi positif dari anak usaha di sektor energi dan kimia.
Dalam laporan keuangan (non-audited) yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI, pendapatan Barito Pacific mencapai US$5,564 miliar, naik 232 persen secara tahunan (yoy). Lonjakan pendapatan dan laba ini mencerminkan keberhasilan transformasi bisnis serta dampak positif dari akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte Ltd (ACE) pada awal 2025.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan hasil tersebut menunjukkan kekuatan strategi dan ketahanan bisnis perusahaan di tengah perubahan industri energi dan kimia global.
“Kami melaporkan kinerja yang solid selama sembilan bulan pertama 2025, yang menegaskan perjalanan transformasi berkelanjutan Barito Pacific. Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional, optimalisasi portofolio, serta pengelolaan modal yang disiplin,” ujar Agus, dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu, 5 November 2025.
Kontributor utama kinerja berasal dari Barito Renewables, yang mencatat kinerja stabil di pembangkit panas bumi serta peningkatan produksi tenaga angin. Unit ini juga memperkuat efisiensi operasional melalui pengelolaan biaya yang lebih ketat.
Selain itu, Chandra Asri Group (CAP) memperluas kehadirannya di kawasan regional melalui akuisisi jaringan ritel SPBU Esso milik ExxonMobil di Singapura, memperkuat langkah integrasi bisnis energi di Asia Tenggara.
Di sektor kimia, proyek pembangunan pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon telah mencapai 33 persen penyelesaian, menjadi tonggak penting menuju kemandirian industri kimia nasional.
Di sisi lain, CDI Group memperkuat kapabilitas infrastruktur dan logistik, sedangkan Barito Renewables melanjutkan proyek strategis, termasuk penyelesaian retrofit dan Binary Salak berkapasitas 24,3 MW, sebagai bagian dari target pengembangan kapasitas energi terbarukan sebesar 2,3 GW hingga 2032.
Agus menegaskan Barito Pacific akan terus fokus pada ekspansi strategis dan efisiensi modal untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan. “Kami akan terus memperkuat bisnis melalui ekspansi strategis, menjaga disiplin pengelolaan modal, serta melakukan daur ulang modal untuk membuka peluang baru,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
