Media Asuransi, JAKARTA – PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola jaringan Pizza Hut di Indonesia, memberikan tanggapan atas permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait lonjakan harga dan aktivitas perdagangan saham perseroan pada periode 11–19 Agustus 2025.
Dalam suratnya kepada BEI bertanggal 25 Agustus 2025, Manajemen Sarimelati Kencana menjelaskan harga saham PZZA ditutup meningkat secara kumulatif sebesar Rp42 atau 23,60 persen, dari Rp178 menjadi Rp220 per saham.
Selain itu, rata-rata aktivitas perdagangan saham meningkat menjadi 9.938.217 saham dengan frekuensi 1.012 kali, dibandingkan dengan 3.957.800 saham dengan frekuensi 449 kali pada 8 Agustus 2025. Menanggapi permintaan BEI, perusahaan menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang memengaruhi lonjakan tersebut.
|Baca juga: OJK Genjot Peran BPD Demi Optimalkan Pembangunan Ekonomi Indonesia
|Baca juga: Zurich Luncurkan Asuransi Jiwa Tambahan, Berikan Proteksi hingga 100 Tahun
“Sejauh pengetahuan perseroan, tidak ada informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 31/POJK.04/2015,” ujar Corporate Secretary Andromeda Hermawan Tristanto, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 26 Agustus 2025.
“Sejauh pengetahuan perseroan, tidak ada informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor I-E,” tambahnya.
Manajemen juga memastikan tidak ada informasi penting lain yang belum diungkap ke publik. “Semua informasi, fakta, dan kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan telah diungkap kepada publik,” tegasnya.
Perusahaan menambahkan tidak mengetahui adanya aktivitas pemegang saham tertentu yang memengaruhi kepemilikan, serta tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat.
|Baca juga: Gelar Siaran Literasi Pindar Terlama 25 Jam di YouTube, AFPI Raih Rekor MURI
|Baca juga: BCA Syariah Dorong Literasi Perbankan Syariah Lewat Aplikasi BSya
“Perseroan saat ini tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana yang dapat berdampak pada pencatatan saham di Bursa,” jelas manajemen.
Terkait kepemilikan saham oleh pemegang saham utama, manajemen memastikan tidak ada perubahan signifikan. “Berdasarkan informasi terbaru yang perseroan terima, tidak ada rencana perubahan kepemilikan saham yang akan berdampak material terhadap struktur kepemilikan perseroan,” tutup Andromeda.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News