Media Asuransi, JAKARTA – Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) Faisal Rachman menegaskan perseroan tidak melakukan aksi korporasi atau informasi material yang disembunyikan dari publik terkait dengan harga saham yang terindikasi melonjak secara drastis.
Faisal menyampaikan hal tersebut setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham (suspensi) pada sesi I perdagangan Senin, 4 Agustus 2025, dan resmi dibuka kembali (unsuspend) pada Selasa, 5 Agustus 2025.
|Baca juga: Indef Curiga, Kok Bisa Ekonomi RI Naik tapi Setoran Pajak Malah Jeblok?
|Baca juga: Heboh Ekonomi RI Tumbuh 5,12%! Indef Bongkar Sejumlah Kejanggalan Data BPS di Kuartal II/2025
“Terkait dengan harga saham di lantai bursa yang dianggap tidak wajar atau ada indikasi melonjak dengan drastis, kami tegaskan bahwa tidak ada aksi korporasi atau informasi material yang tersembunyi atau yang belum kami umumkan ke publik,” tegas Faisal, saat Public Expose Insidentil 2025, Rabu, 6 Agustus 2025.
Dirinya menyampaikan terjadinya kenaikan harga saham sepenuhnya karena sentimen pasar, persepsi investor terhadap kinerja jangka panjang, dan fundamental perusahaan. Sebelumnya, BEI memutuskan untuk melakukan suspensi kepada ROCK akibat terjadinya lonjakan harga saham yang tidak wajar.
|Baca juga: Begini Strategi Maybank Indonesia (BNII) Bangun Bisnis Keberlanjutan UKM
|Baca juga: Repricing Saja Tidak Cukup, AXA Financial Bongkar Jurus Tahan Klaim Membengkak dan Tetap Cuan
Kondisi itu tentu memicu rasa khawatir kepada investor dan pengawas bursa. Pada perdagangan terakhir sebelum suspensi dilakukan, saham ROCK naik sebesar 8,7 persen dari Rp460 ke Rp500. Kenaikan juga melonjak dalam sebulan terakhir mencapai 119,3 persen dari harga saham Rp228 menjadi Rp500.
Namun pada unsuspend kemarin, saham ROCK ditutup menguat 1,00 persen di harga Rp505 per saham. “Kami tetap berkomitmen untuk menjaga prinsip keterbukaan informasi dan tata kelola perusahaan yang baik. ROCK juga akan terus fokus pada efisiensi ekspansi, berkelanjutan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemilik saham,” tutup Faisal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News