Media Asuransi, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat pertumbuhan pendapatan usaha di luar konstruksi dan EBITDA sebesar 4,1 persen. Selain itu membukukan laba inti Rp1,9 triliun atau naik 7,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menegaskan perusahaan masih memegang posisi sebagai market leader industri jalan tol. Hingga kini, total panjang jalan tol beroperasi Jasa Marga Group mencapai 1.294 km atau merepresentasikan 42 persen dari seluruh jalan tol beroperasi di Indonesia dengan total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 km.
|Baca juga: OJK Diramal Restui Relaksasi Pemenuhan Ekuitas Minimum Industri Asuransi di 2026
Rivan menjelaskan kinerja solid pada paruh pertama 2025 juga dipengaruhi penurunan biaya keuangan konsolidasi sebesar 20,4 persen (yoy) sebagai dampak positif aksi korporasi equity financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV/2024.
“Hal ini menunjukkan komitmen perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada optimalisasi efisiensi dan efektivitas operasional, yang secara keseluruhan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan perseroan,” ujar Rivan, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 17 September 2025.
Saat ini Jasa Marga tengah memfokuskan pengerjaan lima proyek jalan tol, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, serta Probolinggo-Banyuwangi.
|Baca juga: 4 Jurus Ampuh yang Perlu Dilaksanakan Menkeu Purbaya Demi Selamatkan Industri Asuransi
Pada 6 Agustus 2025, perseroan telah mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km. Sebagai pengembang dan operator jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga konsisten memperkuat implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG).
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News