Media Asuransi, JAKARTA — PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp263,98 miliar di kuartal III/2025 atau tumbuh 18,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp223,21 miliar. Sementara laba bersih meningkat tiga persen menjadi Rp10,60 miliar dari Rp10,33 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ditopang peningkatan permintaan di seluruh segmen bisnis. Segmen jasa higienitas (ecoCare) menyumbang pendapatan Rp130,93 miliar atau naik 6,8 persen secara tahunan. Sementara segmen jasa kebersihan dan sanitasi mencatat Rp98,17 miliar atau tumbuh 27,1 persen, dan segmen pengendalian hama tumbuh signifikan 46,5 persen menjadi Rp35,16 miliar.
Group Chief Executive Officer HYGN Wincent Yunanda mengatakan capaian tersebut menunjukkan ketahanan bisnis di tengah ketidakpastian global dan tantangan regulasi. Pihaknya mengaku senang dapat melaporkan hasil kinerja kuartal ketiga yang kuat, meskipun di tengah ketidakpastian global dan tantangan regulasi.
“Pendapatan naik 18 persen dibandingkan dengan tahun lalu, di mana pertumbuhan laba operasional sembilan persen dan laba bersih meningkat tiga persen,” ujar Wincent, dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.
Wincent menambahkan segmen pengendalian hama menjadi kontributor pertumbuhan terbesar berkat strategi ekspansi yang berhasil. Adapun pertumbuhan moderat di segmen hygiene dan sanitasi dipengaruhi oleh pengetatan anggaran pemerintah, namun dampaknya dapat ditekan berkat portofolio pelanggan yang terdiversifikasi.
“Secara kuartalan, seluruh unit bisnis menunjukkan perbaikan positif. Kami yakin akan menutup tahun ini dengan hasil yang baik, mengingat secara historis kuartal keempat selalu menjadi periode terbaik kami karena faktor musiman,” ucapnya.
Hingga akhir September 2025, Ecocare mencatat orderbook atau portofolio kontrak belum ditagih tumbuh 17,5 persen secara tahunan menjadi Rp354 miliar. Perseroan juga mempertahankan posisi keuangan yang kuat dengan kas dan investasi jangka pendek sebesar Rp22,8 miliar, rasio lancar yang tinggi, serta rasio utang yang rendah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
 
   
                                                       
                                            
                                           
 
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                           
                       
                       
                      