Media Asuransi, JAKARTA – PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) mencatatkan kinerja positif dengan pendapatan mengalami pertumbuhan di kuartal II/2025. Pencapaian tersebut diharapkan memberi efek positif terutama kepada para pemegang saham.
Presiden Komisaris Rockfields Properti Faisal Rachman mengungkapkan ROCK sangat menjaga prinsip-prinsip keterbukaan dan transparansi ke publik. Manajemen juga memahami keterbukaan akan membuat fundamental perusahaan berkembang lebih baik.
|Baca juga: Indef Curiga, Kok Bisa Ekonomi RI Naik tapi Setoran Pajak Malah Jeblok?
|Baca juga: Heboh Ekonomi RI Tumbuh 5,12%! Indef Bongkar Sejumlah Kejanggalan Data BPS di Kuartal II/2025
“Memang ROCK dari sejak insiden covid-19 bertumbuh semakin positif dan kita telah melewati masa-masa berat,” sebutnya, yang juga menjabat Komisaris Independen ROCK saat Public Expose Insidentil 2025, Rabu, 6 Agustus 2025.
Dirinya menyebutkan ROCK membukukan pendapatan di kuartal II/2025 sebesar Rp67,074 miliar atau naik sedikit dibandingkan dengan kuartal II/2024 sebesar Rp60,562 miliar. Sedangkan pada 2024, pendapatan tercatat sebesar Rp119,353 miliar atau tumbuh 11,6 persen dibandingkan dengan di 2023 sebesar Rp106,929 miliar.
“Artinya ini relatif langkah-langkah yang tumbuh dengan genuine dan sehat, yakni adanya tren pertumbuhan pendapatan yang sehat baik secara tahunan maupun kuartal. Hal ini menunjukkan adanya pendekatan penjualan atau dukungan produksi,” ujar Faisal.
|Baca juga: Indef Sebut Modal Awal Rp14 Triliun Jadi Penghambat Masuknya Pemain Baru Bullion Bank
|Baca juga: Indonesia-Kamboja Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Bencana Lewat Skema Asuransi dan Perlindungan Sosial
Faisal menambahkan pertumbuhan ini tidak terlepas dari upaya Presiden Prabowo Subianto yang berhasil membentuk ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Pasalnya, kondisi tersebut memberikan efek signifikan terhadap kinerja ROCK, di mana banyak perusahaan baru yang datang ke Indonesia dan menjadikan gedung milik ROCK sebagai tempat usaha mereka.
Pada laba kotor, ROCK mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,9 persen dari Rp30,718 miliar di kuartal II/2025 menjadi Rp34,995 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2024, laba kotor tercatat Rp58,171 miliar atau melonjak 21,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan sebesar Rp47,850 miliar.
Sementara laba operasi pada kuartal II/2025 terjadi penurunan drastis sebesar 30,2 persen dari Rp25,005 miliar di kuartal II/2024 menjadi Rp17,448 miliar. Sedangkan pada 2024, laba operasi tercatat sebesar Rp25,717 miliar atau terkontraksi 6,7 persen dibandingkan dengan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp27,548 miliar.
“Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan margin operasional. Kami menduga ini disebabkan oleh kenaikan beban operasional atau peningkatan investasi dalam aktivitas nonproduktif jangka pendek,” ujar Faisal.
|Baca juga: Danantara Larang BUMN Ganti Direksi Tanpa Evaluasi, Begini Kata Bos OJK!
|Baca juga: Ma’ruf Amin Sebut Indonesia Bakal Punya UU Khusus Ekonomi Syariah, Meluncur di Agustus?
Untuk kinerja laba bersih di kuartal II/2025 tercatat sebesar Rp11,544 miliar atau turun sebanyak 7,7 persen (yoy) dibandingkan dengan kuartal II/2024 sebesar Rp18,367. “Kalau kita melihat secara fundamental secara umum, ROCK tetap mencatatkan tren pertumbuhan pendapatan dan laba kotor yang sehat, baik secara tahunan maupun kuartal,” tutup Faisal.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News