Media Asuransi, JAKARTA – Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), Budiyanto mengatakan Perseroan terus melakukan ekspansi usaha untuk meningkatkan pendapatan dan juga laba bersih. Ekspansi dilakukan dengan memperluas negara tujuan ekspor dan juga memproduksi produk baru yang bervariasi.
|Baca juga: Sido Muncul (SIDO) Akan Bayar Dividen Tunai Rp630 Miliar
“Saat ini negara tujuan ekspor berjumlah 32 dan kita mau terus endorse ekspor,” ucapnya dalam acara Emiten Talk OCBC Sekuritas bersama SIDO, Jumat, 21 November 2025.
SIDO menyasar negara-negara Indochina dan negara-negara di Benua Afrika untuk perluasan ekspor. Kinerja ekspor SIDO hingga semester I-2025 berhasil tumbuh 17 persen year on year (YoY), dengan kontribusi mencapai 10 persen dari total penjualan, yang juga mencerminkan pertumbuhan dari posisi pada tahun 2024 yang hanya 7 persen.
|Baca juga: ADHI, ESSA, PANI, dan SIDO Jadi Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan Hari Ini
Dari sisi produk saat ini SIDO meluncurkan produk baru, antara lain Tolak Angin Sugar Free, Tolak Angin Roll On, Tolak Angin untuk Flu/Batuk dan minuman kesehatan C+Collagen. Khusus C+Collagen, Budiyanto menyebutkan produk ini menyasar generasi Z yang saat ini peduli akan kesehatan kulit.Sedangkan untuk Tolak Angin bebas gula diperuntukan bagi konsumen usia lanjut.
Jalur distribusi SIDO juga diperluas, tidak hanya dari jalur pasar tradisional dan pasar modern, tapi juga sekarang melalui e-commerce. Bagi pedagang besar dan toko langganan bisa memesan barang melalui aplikasi My SidoMuncul.
Berkat usaha terus menerus, Perseroan berhasil menaikkan return on equity (ROE), dari 15 persen menjadi 35 persen. Selain ekspansi, keberhasilan meningkatkan ROE juga dari usaha efisiensi perusahaan.
“ROE 15 persen stabil saja itu sudah bagus. Tapi kami berhasil menaikkan ROE dan kami akan berusaha menaikkan lagi ROE. Saat ini kita zero debt (bebas utang),” lanjutnya.
Budiyanto menyebutkan syarat keberhasilan produk consumer goods ada dua. Pertama, produk harus diingat masyarakat atau konsumen. Kedua, produk itu harus tersedia di pasar. Jika salah satu syarat itu tidak ada maka sulit untuk sukses penjualannya.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
