Media Asuransi, JAKARTA – Kesuksesan film KKN di Desa Penari yang berhasil menembus lebih dari 8 juta penonton, ternyata berimbas pada kenaikan harga saham PT MD Pictures Tbk (FILM).
Berdasarkan data Yahoo Finance, saham FILM berada pada level Rp1.620 per saham. Saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15,41 triliun itu tercatat telah menguat sebesar 27,06% dalam kurun 5 hari, sedangkan dalam kurun 1 bulan saham FILM menguat 22,26%.
Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan FILM, Fidela Hasworini, mengakui bahwa kesuksesan film yang diproduksi perseroan yaitu KKN di Desa Penari yang berhasil menembus lebih dari 8 juta penonton merupakan informasi/fakta/kejadian penting yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan.
|Baca juga: Makmum2 Produksi MD Pictures (FILM) Tembus Rekor Box Office Indonesia
“Perusahaan sukses mencetak sejarah film bioskop terlaris sepanjang masa dengan rilisnya film KKN di Desa Penari yang telah menembus lebih dari 8 juta penonton,” jelasnya.
Fakta material lain yang adalah rencana perseroan untuk penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) sebanyak-banyaknya sebesar 1,90 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini. Rencana ini sudah disampaikan melalui situs web BEI dan website perseroan pada tanggal 14 April 2022 dan telah disetujui dalam RUPSLB pada tanggal 25 Mei 2022.
Selain itu, perseroan pada tanggal 19 Mei 2022 telah menyampaikan paparan/materi public expose tahunan yang dapat diakses melalui situs web Bursa Efek Indonesia dan website perseroan, yang memuat kinerja perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar sekitar 225 miliar atau meningkat sebesar 108,43%. Serta pertumbuhan laba usaha yang meningkat sebesar 213,43%.
“Masa pandemi membuat perusahaan berinovasi dan semakin menguatkan posisinya dalam bisnis konten film, hal tersebut dibuktikan melalui keberhasilan unuk mengembangkan konten melalui platform OTT dengan berkontribusi sebesar 85,73% dari total pendapatan perusahaan.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News