Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank BTPN Tbk (BTPN) di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Outlook Stabil. Pada saat yang sama, Fitch telah mengafirmasi peringkat obligasi senior tanpa jaminan bank tersebut di ‘AAA(idn)’.
“Peringkat Nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 14 Maret 2024.
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
|Baca juga: Indodana Finance Jalin Kerja Sama Pendanaan dengan BTPN
Peringkat Nasional BTPN didorong oleh dukungan dan mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa induk bank yang memiliki peringkat lebih tinggi, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC, A-/Stabil/a-), memiliki kecenderungan dan kemampuan yang tinggi untuk memberikan dukungan luar biasa kepada anak perusahaannya, jika diperlukan. BTPN dimiliki oleh SMBC sebesar 92,4%.
Peringkat anak perusahaan dikaitkan dengan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) induknya, karena kami yakin dukungan luar biasa akan diperbolehkan mengalir dari pemerintah Jepang melalui SMBC ke BTPN, jika diperlukan. Hal ini berdasarkan pendapat kami bahwa BTPN memiliki posisi strategis terhadap grup SMBC di pasar negara berkembang di Asia. “Namun, kami yakin bahwa potensi dukungan kemungkinan besar berasal dari sumber keuangan perusahaan induk sendiri.”
Fitch menilai SMBC, salah satu dari tiga grup perbankan terbesar di Jepang, memiliki kemampuan yang besar untuk mendukung anak perusahaannya di Indonesia, dengan mempertimbangkan peringkat kredit SMBC dan ukuran BTPN yang kecil dibandingkan dengan SMBC. Total aset dan ekuitas BTPN masing-masing hanya sebesar 0,6% dan 2,9% dari aset dan ekuitas konsolidasi induknya pada akhir 9 bulan 2023.
|Baca juga: Akuisisi 2 Perusahaan Leasing, BTPN Incar Dana Rp6,73 Triliun dari Rights Issue
Peran strategis BTPN dalam grup SMBC termasuk menyediakan kehadiran bagi grup di negara berkembang di Asia dan melayani klien Jepang yang beroperasi di Indonesia. “Pandangan kami mengenai kecenderungan SMBC untuk memberikan dukungan kepada BTPN juga mempertimbangkan keselarasan yang kuat antara kedua bank dalam bidang-bidang utama – operasional, manajemen risiko dan personel utama – kerusakan reputasi yang tinggi terhadap perusahaan induk jika anak perusahaan gagal bayar, dan kepemilikan mayoritas perusahaan induk.”
Peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN tidak didorong oleh profil standalone-nya, yang dibatasi oleh franchise moderatnya sebagai bank menengah di Indonesia. Bank ini memiliki profitabilitas yang moderat dan kualitas aset yang lebih baik dibandingkan kebanyakan bank sejenis di dalam negeri, dan permodalan, serta profil pendanaan dan likuiditasnya mendapatkan manfaat dukungan biasa dari SMBC.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News