Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) di ‘AA-(idn)’. Outlooknya Stabil.
“Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi terhadap tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau kesatuan moneter yang sama. Risiko gagal bayar yang melekat hanya sedikit berbeda dengan risiko yang dimiliki emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.
Peringkat Nasional BJB didorong oleh dukungan dan mencerminkan pandangan Fitch mengenai kemungkinan moderat bahwa bank tersebut akan menerima dukungan luar biasa dari pemerintah pusat Indonesia, jika diperlukan. Penilaian ini didasarkan pada kepentingan sistemik BJB sebagai bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia.
|Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Bank BJB idAA
BJB memiliki pangsa pasar sekitar 1,7% dari aset industri perbankan pada akhir Juni 2023, dan merupakan salah satu bank penting sistemik dalam negeri (D-SIB) yang ditunjuk di Indonesia, dengan beban modal D-SIB yang paling rendah di 1%. Bank ini memiliki pangsa pasar yang cukup besar di pasar dalam negeri di Jawa Barat dan Banten, dua provinsi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Fitch yakin pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) memiliki kemampuan yang moderat untuk mendukung bank-bank di Indonesia, mengingat ukuran sistem perbankan yang kecil dibandingkan dengan negara sejenis. Indonesia merupakan salah satu negara dengan rasio aset perbankan terhadap PDB terendah dan fleksibilitas finansial yang moderat untuk tingkat peringkatnya. Hal ini diimbangi oleh tingginya proporsi aset perbankan di Indonesia, yang pada akhirnya akan bergantung pada dukungan pemerintah pada saat terjadi tekanan.
Fitch percaya bahwa BJB penting bagi pemerintah provinsi Jawa Barat dan Banten, yang memiliki sekitar 75% saham bank tersebut bersama dengan pemerintah kota di kedua provinsi tersebut. “Pandangan kami mengenai kecenderungan dukungan yang moderat juga didasarkan pada sangat terbatasnya kemungkinan bail-in kreditur senior, karena struktur kewajiban bank didominasi oleh simpanan dari entitas yang terkait dengan pemerintah.”
Profil kredit mandiri BJB tidak menentukan Peringkat Nasionalnya, namun mencerminkan penilaian Fitch terhadap franchise yang sedikit di bawah bank-bank menengah lainnya, profil risiko yang ditentukan oleh franchise yang sederhana, dan kualitas aset yang memadai didukung oleh fokusnya pada segmen pinjaman konsumen berisiko rendah.
“Kami juga menganggap bahwa profil profitabilitasnya berada di bawah bank-bank sejenisnya, hal ini sebagian disebabkan karena franchise pendanaan dan kapitalisasi BJB lebih lemah dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya di Indonesia.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
