Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Insurer Financial Strength (IFS) PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein) di ‘BB+’ (Cukup Lemah). Fitch Ratings Indonesia juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional IFS perusahaan di ‘AA-(idn)’. Outlook adalah Stabil.
“Peringkat Nasional IFS ‘AA’ menunjukkan kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau emiten lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 25 Maret 2025.
Fitch menilai profil perusahaan Marein sebagai ‘Moderat’ karena profil bisnisnya yang ‘Moderat’ dan tata kelola perusahaan yang ‘Netral’. Profil bisnis ‘Moderat’ didorong oleh pangsa pasar domestik perusahaan yang substantif, yang diseimbangkan dengan skala operasional yang ‘Least Favourable’ dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan reasuransi internasional.
|Baca juga:Marein (MREI), Manulife Syariah, hingga Tap Insure Rombak Jajaran Para Bos di Pekan Lalu
Marein adalah salah satu perusahaan reasuransi jiwa terbesar di Indonesia, dengan 14% dari total premi bruto (GPW; Jiwa dan umum) industri reasuransi pada akhir 2024. Bisnis reasuransi umum Marein telah berkembang dan GPW-nya naik menjadi 53% (2023: 49%) dari total premi, melebihi bagian segmen jiwa untuk pertama kalinya.
Peringkat ini juga memperhitungkan selera risiko yang sejalan dengan sektor dan lini bisnis Marein yang cukup terdiversifikasi. Oleh karena itu, Fitch memberikan skor profil perusahaan Marein di ‘b+’ credit-factor scoring guideline dari Fitch, selaras dengan peringkat.
Marein terus mencatatkan rasio gabungan (combined ratio) reasuransi umum sebesar 97% pada 2024 (rata-rata tiga tahun: 97%). ROE turun menjadi 3% pada 2024 dari 4% pada 2023 dan berada di rata-rata 4% dalam tiga tahun terakhir. Marein mempertahankan eksposur moderat terhadap bisnis asuransi kredit, yang berkontribusi pada pertumbuhan pesat dan kinerja underwriting yang lemah bagi beberapa reasuransi Indonesia.
|Baca juga: Laba Bersih Marein Meningkat 79,14% di Kuartal III/2024
Asuransi kredit berkontribusi sejumlah 3% (2023: 2%) dari total bisnis reasuransi umum, sementara asuransi jiwa kredit mencakup sekitar 18% (2023: 10%) dari total bisnis reasuransi jiwa pada 2024. Peningkatan kontribusi premi didorong oleh penyesuaian harga Marein.
Modal Secara Regulasi Baik
Perusahaan berkomitmen untuk menjaga rasio RBC di atas 200%. Rasio tersebut turun menjadi 233% pada akhir 2024 dari 248% pada akhir 2023, karena pertumbuhan premi.
Fitch menilai kapitalisasi Marein sebagai ‘Baik’. Namun, skor Fitch Prism Global tetap ‘Cukup Lemah’ berdasarkan data keuangan 2024, konsisten dengan tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh eksposur Marein yang tinggi terhadap risiko bencana di Indonesia.
|Baca juga: Marein Genjot Pertumbuhan Organik Penuhi Ekuitas Minimum Rp2 Triliun di 2028
Metrik non-risk adjusted capital, seperti net premiums to capital dan net leverage, memenuhi kriteria Fitch untuk kategori pemeringkatannya. Namun, jumlah kapitalisasi absolut perusahaan tergolong kecil dibandingkan dengan beberapa reasuransi besar di APAC dan menghadapkan Marein pada guncangan eksternal.
Portofolio investasi Marein bersifat likuid, dengan kas dan setara kas serta surat berharga tetap menyumbang lebih dari 90% dari aset yang diinvestasikan pada akhir 2024. “Eksposurnya terhadap aset berisiko dapat dikelola dibandingkan dengan ekuitas. Fitch memperkirakan perusahaan akan mempertahankan proporsi modal dengan mempertimbangkan pendekatan investasi yang pruden.”
Perusahaan banyak menggunakan excess-of-loss treaties untuk memitigasi eksposur bencana alam dan memantau akumulasi risikonya secara teratur. Mitra retrosesi Marein dipilih dan dipantau dengan cermat.
Program retrosesi didukung oleh retrosesioner dengan peringkat internasional setidaknya ‘A-‘. Rasio recoverable reasuransi terhadap modal sebesar 37% pada 2024 (2023: 45%) dan memenuhi pedoman kriteria Fitch untuk perusahaan asuransi dengan peringkat IFS ‘BB’.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News