1
1

Fitch Downgrade Peringkat Angkasa Pura I Jadi AA- Stabil

Lobby kantor Angkasa Pura 1 | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch rating telah menurunkan peringkat operator bandara milik pemerintah Indonesia PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) ke ‘AA-(idn)’ dari ‘AA(idn)’. Outlook adalah Stabil.

Melalui keterangan resminya, Fitch menjelaskan Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

“Risiko gagal bayar yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.”

Menurut Fitch, penurunan peringkat mencerminkan revisi ke bawah dari Standalone Credit Profile (SCP) AP I menjadi ‘a(idn)’ dari ‘a+(idn)’ dan penilaian ulang yang diakibatkan berdasarkan Kriteria Pemeringkatan Entitas Terkait Pemerintah.

|Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Outlook Angkasa Pura II Dipertahankan Negatif

Penilaian SCP mencerminkan penurunan profil keuangan AP I dengan rata-rata tiga tahun (2023-2025) estimasi leverage 13,0x berdasarkan case pemeringkatan Fitch. Profil keuangan yang lebih lemah disebabkan oleh pemulihan di lalu lintas penumpang bandara yang lebih lambat dari perkiraan kami, yang memberikan tekanan pada posisi likuiditas jangka pendek AP I.

Fitch menilai status, kepemilikan, dan kontrol AP I oleh pemerintah tergolong ‘Kuat’. Pemerintah sepenuhnya memiliki perusahaan dan mengangkat komisaris dan dewan direksi. Pemerintah juga mengontrol rencana investasi perusahaan dan keputusan belanja modal.

“Kami juga menilai rekam jejak dukungan negara sebagai ‘Kuat’, karena kami memperkirakan perusahaan akan menerima dukungan pemerintah, jika diperlukan, karena perannya yang penting dalam pembangunan ekonomi negara.”

Pemerintah telah melonggarkan persyaratan distribusi dividen dan AP I dapat menerbitkan obligasi yang lebih besar untuk membiayai kembali obligasinya yang jatuh tempo pada tahun 2021.

Fitch menilai implikasi sosio-politik dari gagal bayar oleh AP I sebagai ‘Moderat’. Gagal bayar akan merusak reputasi pemerintah, tetapi Fitch tidak yakin itu akan menyebabkan gangguan parah pada aktivitas lalu lintas udara Indonesia, karena infrastruktur bandara akan tetap berjalan dan dioperasikan oleh entitas lain.

|Baca juga: Profil Keuangan Turun, Fitch Pangkas Peringkat Angkasa Pura I

“Penilaian kami untuk implikasi keuangan dari gagal bayar adalah ‘Kuat’, karena perusahaan dianggap sebagai salah satu dari entitas utama milik negara Indonesia dan gagal bayar akan menghambat kepercayaan investor terhadap pemerintah dan entitas milik negara lainnya.”

Fitch telah merevisi penilaian risiko volume kami menjadi ‘Tinggi Menengah’ dari ‘Menengah’ setelah publikasi Kriteria Peringkat Infrastruktur Transportasi baru, yang menilai risiko volume pada skala lima poin. 15 bandar udara milik AP I melayani berbagai wilayah di Indonesia tengah dan timur yang kebanyakan adalah arus lalu lintas asal dan tujuan, campuran bisnis dan rekreasi, dan memiliki persaingan terbatas.

“Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada lalu lintas penumpang. Portofolio AP I didorong oleh lalu lintas penumpang domestik, yang kami perkirakan akan pulih lebih cepat dari bandara yang didominasi penerbangan internasional.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Chubb Rampungkan Akuisisi Bisnis Cigna di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia
Next Post Beasiswa LPDP Tahap II Resmi Dibuka, Buruan Daftar!

Member Login

or