1
1

Fitch Downgrade Peringkat Lippo Karawaci (LPKR) Jadi CCC, Ini Alasannya

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan di Indonesia. | Foto: lippokarawaci.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menurunkan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) pengembang yang berbasis di Indonesia, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjadi ‘CCC’ dari ‘CCC+’.

Fitch juga telah menurunkan peringkat surat utang dolar AS LPKR yang jatuh tempo Januari 2025 dan Oktober 2026 yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd. menjadi ‘CCC’ dari ‘CCC+’ dengan Peringkat Pemulihan ‘RR4’.

Fitch Ratings Indonesia secara bersamaan menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang LPKR menjadi ‘B-(idn)’ dari ‘B+(idn)’. Seluruh rating telah ditempatkan pada Rating Watch Negatif (RWN).

|Baca juga: Lippo Karawaci Catatkan Marketing Sales Rp1,5 Triliun pada Kuartal I/2024

“Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Fitch bahwa penawaran tender yang diusulkan LPKR, dikombinasikan dengan permintaan persetujuan, merupakan distressed debt exchange (DDE). Kami percaya bahwa transaksi ini dilakukan untuk menghindari gagal bayar (default) pada uang kertas dolar AS, dengan mempertimbangkan profil likuiditas LPKR yang tidak berkelanjutan,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 28 Mei 2024.

RWN mencerminkan kemungkinan penurunan peringkat LPKR menjadi ‘C’, yang sejalan dengan kriteria DDE Fitch. Hal ini juga mencerminkan ketidakpastian bahwa mayoritas pemegang surat utang berdasarkan jumlah pokok utang mungkin tidak menyetujui usulan keringanan tersebut. Kami berharap dapat menyelesaikan RWN ketika proses permohonan persetujuan selesai.

“Peringkat Nasional B’ menunjukkan tingkat risiko gagal bayar yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau kesatuan moneter yang sama.”

Fitch menganggap kombinasi antara penawaran tender dan permohonan persetujuan menjadikan proposal LPKR sebagai DDE. Usulan proses lelang Belanda yang tidak dimodifikasi menetapkan harga tender minimum dengan diskon setara. Harga tender minimum, termasuk biaya persetujuan sebesar US$5 untuk setiap US$1.000 pokok surat utang, adalah US$965 per US$1.000 untuk surat utang tahun 2025 dan US$895 per US$1.000 untuk surat utang tahun 2026.

|Baca juga: Fitch Downgrade Peringkat Lippo Karawaci (LPKR) ke CCC+

Penawaran tersebut digabungkan dengan permohonan izin untuk mengizinkan LPKR menjual 10,4% anak perusahaan yang dibatasi penggunaannya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Perusahaan memperkirakan penjualan tersebut akan menghasilkan sekitar US$245 juta. LPKR memerlukan persetujuan mayoritas pemegang surat utang tahun 2025 dan lebih dari dua pertiga pemegang surat utang tahun 2026. Setelah pelepasan tersebut, SILO tidak lagi menjadi anak perusahaan terbatas.

“Kami yakin penawaran tender tidak dapat dihindari mengingat surat utang LPKR yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2025 akan segera jatuh tempo karena pilihan alternatif terbatas. Pembiayaan kembali dengan pinjaman bank lebih kecil kemungkinannya karena biasanya dijamin dengan agunan dan mengandung persyaratan amortisasi. Amortisasi tersebut akan menambah tekanan terhadap arus kas jangka pendek LPKR.”

Fitch menjelaskan penyelesaian penawaran tender tersebut kemungkinan akan menghentikan sebagian besar surat utang LPKR tahun 2025, tergantung pada pembagian dana. Hal ini akan mengurangi, namun tidak menghilangkan, risiko refinancing dalam waktu dekat. LPKR juga memiliki surat utang senilai US$194,7 juta yang jatuh tempo pada Oktober 2026.

Likuiditas perusahaan induk (holdco) LPKR akan tetap berada di bawah tekanan meskipun penawaran tender berhasil mengurangi total utang. Persyaratan pembayaran hutang perusahaan ini telah meningkat karena ekspektasi Fitch terhadap tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Kami memperkirakan cakupan bunga EBITDA holdingco akan kurang dari 1,5x dari tahun 2024 hingga 2026.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Rekomendasikan Saham MEDC, BRIS, EMTK
Next Post IHSG dan Rupiah Dapat Rapor Hijau di Perdagangan Pagi

Member Login

or