Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah mengafirmasi Peringkat Issuer Default Rating (IDR) Jangka Panjang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) di ‘BBB’. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang BRI di ‘AAA(idn)’. Outlooknya Stabil.
Selain itu, Fitch telah menaikkan Peringkat Viabilitas BRI menjadi ‘bbb-‘, dari ‘bb+’, menyusul revisi prospek lingkungan operasional sektor perbankan domestik menjadi positif, dari stabil.
“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lainnya di negara yang sama,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 30 Oktober 2023.
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kemampuan terkuat untuk membayar komitmen keuangan secara tepat waktu dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan negara lain di negara yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” akan ditambahkan pada peringkat yang diberikan.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Apakah Saat Ini Time to Buy Saham BRI (BBRI)?
Peringkat IDR Jangka Panjang BRI didukung oleh keyakinan Fitch akan kemungkinan besar bahwa dukungan pemerintah yang luar biasa akan diberikan, jika diperlukan. “Penilaian kami didasarkan pada kepentingan sistemik BRI sebagai bank komersial terbesar kedua di Indonesia, kepemilikan negara yang strategis, dan peran utamanya dalam mendukung segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).”
Fitch yakin Indonesia (BBB/Stabil) mampu mendukung bank-bank penting secara sistemik (D-SIB), termasuk BRI. Hal ini mempertimbangkan aset sektor perbankan yang kecil dibandingkan PDB dan fleksibilitas keuangan yang moderat, diimbangi dengan tingginya proporsi aset sistem perbankan yang dimiliki oleh bank-bank yang mungkin bergantung pada dukungan pemerintah pada saat terjadi tekanan.
Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) BRI di ‘bbb’ mencerminkan ekspektasi Fitch terhadap kecenderungan tinggi pemerintah untuk memberikan dukungan luar biasa kepada BRI, jika diperlukan. Hal ini didasarkan pada penekanan pemerintah pada pengembangan sektor UMKM, yang ditunjukkan dengan peraturan yang mendukung dan peningkatan alokasi anggaran untuk program pinjaman UMKM yang disponsori pemerintah.
Fitch memperkirakan lingkungan operasional (OE) perbankan di Indonesia akan membaik dalam 12 hingga 24 bulan mendatang, didukung oleh pertumbuhan PDB yang kuat pada tahun 2024 dan 2025 serta perbaikan struktural yang berkelanjutan. Hal ini harus menciptakan lingkungan bagi bank untuk menghasilkan volume bisnis yang memuaskan pada tingkat risiko yang dapat diterima.
Skor OE ‘bb+’ dengan pandangan positif lebih tinggi daripada skor kategori ‘b’ yang tersirat, karena stabilitas pasar dan ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan yang diindikasikan oleh rasio utama. “Kami dapat meningkatkan skor OE jika terjadi pengurangan lebih lanjut pada pinjaman yang direstrukturisasi ditambah dengan kualitas aset yang stabil atau membaik dalam sistem perbankan disaat pihak berwenang mengurangi atau menghapus pelonggaran peraturan di era pandemi Covid-19.”
|Baca juga: Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Bank BRI Diganjar idAAA
Skor profil bisnis BRI termasuk yang tertinggi di antara bank-bank Indonesia yang diperingkat Fitch. Hal ini mencerminkan kuatnya kekuatan BRI dalam negeri, ditandai dengan pendapatan operasional yang memimpin pasar dan pangsa pasar yang tinggi pada segmen operasi inti yaitu pinjaman UMKM. Bank ini juga memiliki diversifikasi pendapatan dan kualitas manajemen yang memadai yang dianggap sebanding dengan sebagian besar bank besar sejenis.
Skor kualitas aset BRI mencerminkan pandangan kami mengenai profil neraca yang memadai dan masih membaik, di tengah menurunnya stok pinjaman berisiko tinggi dan penyisihan kerugian pinjaman yang memuaskan dengan latar belakang OE yang membaik. Hal ini melengkapi rendahnya konsentrasi BRI berdasarkan peminjam dan tingginya proporsi pinjaman berasuransi pada eksposur UMKMnya. Pandangan positif kami terhadap skor kualitas aset sejalan dengan pandangan positif kami terhadap OE, yang mencerminkan kemungkinan perbaikan penilaian apabila kami merevisi skor OE ke atas.
Profil profitabilitas BRI telah melampaui tingkat sebelum pandemi dan Fitch memperkirakan akan tetap stabil di tengah pertumbuhan pinjaman, marjin bunga bersih yang tangguh serta biaya kredit yang lebih rendah yang berasal dari tekanan kualitas aset yang moderat dan cakupan cadangan kerugian pinjaman yang sudah memadai. Kami menaikkan skor pendapatan dan profitabilitas BRI menjadi ‘bbb-‘ dengan prospek stabil, dari ‘bb+’ dengan prospek positif. Nilai ini berada di atas nilai tersirat dalam kategori ‘bb’, karena Fitch memperkirakan BRI akan mempertahankan rasio laba operasional/aset tertimbang menurut risiko yang lebih tinggi dalam 12-18 bulan ke depan, yang akan meningkatkan nilai tersirat tersebut.
Fitch percaya rasio modal inti BRI sebesar 25,5% menawarkan penyangga yang memuaskan terhadap potensi kerugian kredit dan mendukung pertumbuhan kredit bank. Fitch memperkirakan pertumbuhan pinjaman yang tinggi dan pembayaran dividen akan secara bertahap mengikis modal, namun dengan buffer yang jauh di atas ambang batas skor kategori ‘bbb’. “Kami telah merevisi prospek skor permodalan bank menjadi positif, dari stabil, untuk mencerminkan peningkatan OE dan kapasitas penyerapan kerugian bank dalam konteks ini.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
