Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menempatkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA+(idn)’ PT Hino Finance Indonesia (HFI) pada Rating Watch Evolving (RWE), dari sebelumnya Rating Watch Negatif (RWN).
“RWE mencerminkan pandangan kami atas profil kredit yang terus berkembang dari penyedia dukungan HFI, Hino Motors, Ltd., setelah pengumuman rencana merger final antara Hino Motors dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) pada Juni 2025, rencana rekapitalisasi oleh pemegang saham akhir Toyota Motor Corporation (TMC; A+/Stabil) untuk mendukung permodalan Hino Motors, serta penyelesaian masalah sertifikasi di masa lalu yang telah memengaruhi kinerja Hino Motors,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 29 Juli 2025.
|Baca juga: Fitch Turunkan Peringkat Hino Finance Indonesia Jadi AA+ dengan Status RWN
Peringkat HFI terkait dengan pandangan Fitch atas profil kredit Hino Motors, dan didorong oleh ekspektasi Fitch akan dukungan luar biasa dari pemegang saham otomotifnya, jika diperlukan.
Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.
|Baca juga: BFI Finance (BFIN) Cetak Pertumbuhan Piutang 14,2% hingga Semester I/2025
Peringkat HFI mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa Hino Motors akan memberikan dukungan luar biasa kepada afiliasi pembiayaan mereka di Indonesia, jika diperlukan. Ekspektasi ini didukung oleh peran HFI sebagai perusahaan pembiayaan captive untuk penjualan kendaraan komersial Hino Motors di Indonesia—sebuah pasar penting bagi perusahaan induk—serta penggunaan merek yang sama dan dukungan biasa dari induk otomotif kepada anak perusahaan pembiayaan.
“Penilaian kami terhadap kapasitas Hino Motors untuk mendukung HFI juga mempertimbangkan dukungan dari pemegang saham akhir, TMC.”
Pengumuman terbaru mengenai rencana merger final antara Hino Motors dan MFTBC memberikan kejelasan yang lebih besar mengenai struktur dan waktu pelaksanaan integrasi tersebut. Sebuah perusahaan induk baru akan didirikan yang akan memiliki kedua entitas sepenuhnya.
TMC dan Daimler Truck AG—pemegang saham pengendali MFTBC saat ini—masing-masing akan memiliki 25% saham di perusahaan induk baru tersebut, yang juga akan dicatatkan di Bursa Efek Tokyo. Struktur baru ini diperkirakan akan berlaku mulai April 2026.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News