Media Asuransi, JAKARTA – PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) optimistis menjalani tahun 2025 sebagai tahun pemulihan dan pertumbuhan, setelah melalui tahun 2024 yang penuh tantangan.
Tahun 2024 menjadi pondasi transformasi strategis menuju era digital yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Meskipun perseroan mencatatkan kerugian komprehensif yang sifatnya minor, langkah investasi yang dilakukan pada teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) diyakini akan membawa hasil positif dalam jangka panjang.
Direktur FORU, Hadi Pranggono, menyatakan tahun 2024 merupakan periode investasi strategis perseroan di bidang teknologi digital dan AI. “Tahun 2024 kami jadikan sebagai titik awal transformasi yang akan membawa FORU ke arah pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Meskipun ada tantangan finansial, langkah investasi yang kami ambil ini adalah bagian dari strategi jangka panjang yang menjanjikan,” jelasnya dalam momen RUPS akhir bulan lalu, dikutip, Kamis, 10 Juli 2025.
|Baca juga:Digital Mediatama Maxima (DMMX) Siap Perkuat Digitalisasi Muhammadiyah
Sepanjang tahun 2024, perseroan menghadapi berbagai tantangan seperti penundaan dan restrukturisasi proyek oleh sejumlah klien, khususnya sektor FMCG, yang berdampak langsung pada penurunan pendapatan. Meski demikian, margin laba kotor tetap stabil, menunjukkan efisiensi operasional yang solid.
Meskipun tahun 2024 menghadirkan tantangan tersendiri dengan mencatatkan kerugian, FORU memandangnya sebagai bagian dari fase investasi strategis yang penting untuk memperkuat fondasi dan posisi perseroan di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan langkah-langkah strategis yang terus diperkuat, perseroan optimistis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun pemulihan dan akselerasi pertumbuhan yang lebih sehat dan efisien.
|Baca juga: 5 Panduan Memanfaatkan Media Sosial untuk Pertebal Cuan Bisnis Kamu
Secara finansial, FORU tetap mempertahankan fundamental yang sehat dengan rasio keuangan yang sangat baik. Current ratio mencapai 3,94 yang menunjukkan likuiditas kuat dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Selain itu, debt to equity ratio (DER) berada di angka rendah 0,35x, mencerminkan struktur pendanaan yang dominan berbasis ekuitas.
Dengan DAR yang hanya sebesar 0,26x menunjukkan bahwa hanya 26% dari total aset dibiayai oleh utang. Angka ini mencerminkan struktur permodalan yang sehat dan tingkat leverage yang tergolong rendah, sehingga risiko keuangan dapat dikendalikan dengan baik.
Perseroan juga mulai melihat hasil positif dari transformasi strategis ini di kuartal pertama tahun 2025, dengan pendapatan meningkat signifikan lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
|Baca juga:Transaksi Temu Bisnis di FEsyar Sumatera 2025 Lebih dari Rp12 Miliar
Sebagai langkah konkret untuk memperkuat manajemen, RUPS Tahunan ini juga menyetujui perubahan susunan Direksi, dengan mengangkat David Alfa Perdana sebagai Direktur baru. David memiliki pengalaman panjang di bidang corporate finance, M&A, dan pasar modal yang dapat mendukung upaya Perseroan dalam meningkatkan kinerja bisnis secara berkelanjutan.
Adapun langkah-langkah strategis yang akan ditempuh perseroan pada tahun 2025 antara lain: pertama, pemulihan pendapatan melalui penguatan pipeline bisnis, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.
Kedua, peningkatan efisiensi biaya dengan restrukturisasi organisasi yang lebih ramping dan adaptif. Ketiga, penguatan kapabilitas digital dan pengembangan solusi berbasis AI yang inovatif untuk meningkatkan layanan kepada klien.
Keempat, pengembangan unit usaha baru dan kolaborasi strategis sebagai bagian dari diversifikasi bisnis.
Lebih lanjut, perseroan optimistis, dengan strategi yang telah dirancang, tahun 2025 akan menjadi momentum pemulihan profitabilitas sekaligus akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News