1
1

Gara-Gara Induk Usaha, Peringkat Wika Realty (WKTY) Dipangkas Jadi idBB+

Pengawas proyek sedang merencanakan pekerjaan proyek infrastruktur. | Foto: wikagedung.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Wika Realty (WKTY) dan Medium Term Notes (MTN) IX/2019 menjadi idBB+ dari idBBB-.

Dikutip dari keterangan resmi Pefindo, lembaga pemeringkat lokal ini juga menurunkan peringkat Obligasi Konversi I WKTY Tahun 2019 sebesar Rp950 miliar menjadi idBB+ dari idBBB+, yang pembayaran pokoknya dijamin penuh oleh induknya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA, idBBB/negatif).

Penurunan peringkat mencerminkan perkembangan terkini di WIKA yang sedang menghadapi profil keuangan yang lemah, sehingga membatasi kemampuan Induk untuk memberikan dukungan kepada WKTY jika dibutuhkan. WKTY juga menghadapi risiko pembiayaan kembali yang meningkat terkait MTN VIII senilai Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada 26 Juli 2023.

|Baca juga: Efek dari Kondisi WIKA, Pefindo Turunkan Peringkat Wijaya Karya Beton (WTON) Jadi idA

Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan proporsi pendapatan berulang yang baik dan portofolio bisnis WKTY yang terdiversifikasi. Peringkat tersebut dibatasi oleh profil keuangan yang sangat lemah, bisnis dengan marjin yang rendah, dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi ekonomi makro. Peringkat Obligasi Konversi tidak lagi mencerminkan peringkat korporasi WIKA sebagai penjamin. Kami melihat kondisi induk terbaru tidak lagi memiliki kemampuan untuk menutupi pinjaman, maka risiko berdiri sendiri.

Peringkat dapat dinaikkan jika WKTY secara signifikan meningkatkan ukuran struktur permodalan dan perlindungan arus kas melalui deleveraging, aktivitas prapenjualan yang lebih tinggi, dan pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis berulang secara berkelanjutan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA jauh lebih rendah dari proyeksi, dan jika Perusahaan berutang jauh lebih banyak dari yang diproyeksikan yang selanjutnya melemahkan metrik kreditnya.

Kegiatan usaha WKTY adalah pengembangan realti (rumah tapak dan apartemen), manajemen properti, komersial ritel, dan layanan hotel. Pada tahun 2020, WKTY ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Holding Company BUMN di Bidang Perhotelan dan saat ini memiliki total 26 hotel yang diakuisisi melalui investasi saham dan pembelian aset.

Per 31 Mei 2023, pemegang sahamnya adalah WIKA (72,51%), Hotel Indonesia Nature (22,57%), Koperasi Karya Mitra Satya (2,74%), PT Aerowisata (2,09%), dan Yayasan Wijaya Karya (0,07%).

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Efek dari Kondisi WIKA, Pefindo Turunkan Peringkat Wijaya Karya Beton (WTON) Jadi idA
Next Post Komisi II DPR RI Ajak Masyarakat Jaga Stabilitas Politik Jelang Pemilu 2024

Member Login

or