Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih pada kuartal IV/2022 sekitar Rp19,5 triliun. Dengan demikian, rugi bersih perseroan membengkak menjadi Rp40,4 triliun sepanjang tahun 2022, lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar Rp25,9 triliun (secara proforma).
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, mengatakan bahwa ini dikarenakan beberapa aspek non kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti perseroan.
Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham, dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.
Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp6,5 triliun, dengan perbaikan 36% dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3% dibandingkan kuartal sebelumnya.
|Baca juga: Lagi-lagi GoTo Lakukan PHK pada 600 Karyawan
Sejalan dengan itu, Grup GoTo berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan 1 positif pada kuartal keempat 2023. Hal ini didorong dengan perkiraan pengurangan cash burn tahunan sebesar 60-65% di tahun 2023.
EBITDA yang disesuaikan 1 secara Grup pada kuartal IV/2022 adalah sebesar Rp-3,1 triliun atau -1,9% dari GTV4, yaitu perbaikan sebesar 52% dari tahun sebelumnya dan 15% dari kuartal sebelumnya.
“Peningkatan kinerja kami di kuartal keempat menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas. Dengan mempertajam fokus untuk mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif serta pemasaran produk. Hal ini menegaskan kami berada di jalur yang tepat, untuk mencatatkan nilai positif EBITDA yang disesuaikan1 pada kuartal keempat 2023. Meski demikian, kami akan terus mempertahankan langkah percepatan hingga tercapainya tujuan tersebut,”kata Andre, dikutip dalam keterangan resminya, Selasa, 21 Maret 2023.
Posisi kas perseroan tercatat sebesar Rp29 triliun pada akhir kuartal IV/ 2022. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai sekitar Rp4,65 triliun yang telah digunakan sebesar Rp1,5 triliun.
Dengan demikian, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News