1
1

Harga Batu Bara Anjlok, Saham BUMI Ikut Terkoreksi

Media Asuransi, JAKARTA – Penurunan harga batu bara dalam 4 hari terakhir  menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham emiten berbasis batu bara seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI).  

Harga batu bara pada Senin kemarin kembali mengalami kejatuhan sebesar -2,63% sehingga selama 4 hari berturut-turut harga batu bara turun sebesar -9,93% seiring Pemerintah China memprakarsai sejumlah langkah untuk meningkatkan pasokan batu bara dalam beberapa bulan terakhir. 

Bahkan sentimen positif terkait informasi pembayaran utang BUMI yang mencapai rekor tertinggi pun belum mampu mengangkat harga saham BUMI ke zona hijau. 

Mengawali bulan Oktober 2021 hingga tanggal 6 Oktober 2021, saham BUMI ditransaksikan di zona hijau pada level Rp92 per saham. Pada perdagangan berikutnya yaitu tanggal 7 Oktober 2021 dan 8 Oktober 2021 saham BUMI ditransaksikan masing-masing terkoreksi 6,52% ke level Rp86 dan stagnan di level tersebut.  

Lalu pada pekan berikutnya, saham BUMI ditransaksikan rebound 9,30% ke level Rp94 per saham. Namun, saham BUMI kemudian terkoreksi selama 2 hari berturut-turut ke level Rp87. Sempat rebound pada tanggal 14 Oktober 2021, harga saham BUMI kembali terkoreksi pada akhir pekan lalu dan berlanjut pada tanggal 18 Oktober 2021 ditutup terkoreksi 1,15% ke level Rp86 per saham. 

|Baca Juga: Batu Bara Moncer, BUMI Cetak Rekor Pembayaran Utang Tertinggi

Harga terakhir tersebut membentuk rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ration/PER) saham BUMI sebanyak 118,65 kali dan kapitalisasi pasar Rp6,39 triliun. 

Sepanjang periode 1 tahun, saham BUMI masih mencatatkan capital gain sebesar 72% dan 19,44% untuk periode year to date (ttd) 18 Oktober 2021. Untuk periode 6 bulan dan 3 bulan, saham BUMI mencatatkan capital gain sebanyak 36,51% dan 50,88%. Adapun untuk periode 1 bulan saham BUMI mencatatkan capital gain 59,26%, sedangkan untuk periode 1 minggu saham BUMI mencatatkan capital loss sebesar 7,53%. 

Sebagaimana diketahui, manajemen BUMI menyatakan telah memproses pembayaran pinjaman pokok beserta bunga sebesar US$78,8 juta melalui agen fasilitas pada tanggal 18 Oktober 2021.   

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava, menjelaskan bahwa pembayaran ke-15 tersebut terdiri dari pinjaman pokok sebesar US$70,7 juta dan bunga sebesar US$8,1 juta untuk Tranche A.

|Baca Juga: Harga Batu Bara Bearish, Waspadai Profit Taking Saham Emiten Batu Bara

“Pembayaran bulan Oktober ini adalah yang tertinggi yang pernah dilakukan ca.4 kali lebih banyak dari pembayaran 21 Juli sebesar US$23,3 juta karena terbantunya situasi sektor batu bara dan efisiensi,” jelasnya.

Menurutnya, dengan dilakukannya pembayaran triwulan ke-15 tersebut, BUMI saat ini telah membayar keseluruhan sebesar US$443,8 juta secara tunai yang terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$282,4 juta dan bunga sebesar US$161,4 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

Dileep menerangkan bahwa pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Januari 2022. “Kupon PIK dari tanggal 11 April 2018 hingga 18 Oktober 2021 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi,” pungkasnya. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Batu Bara Bearish, Waspadai Profit Taking Saham Emiten Batu Bara
Next Post MARKET BRIEF: Saham-Saham AS Masih di Zona Hijau

Member Login

or