Media Asuransi, JAKARTA – Penurunan tajam harga batu bara yang masih berlanjut dinilai bakal berdampak buruk terhadap nasib saham-saham emiten berbasis batu bara. Namun demikian, masih banyak investor yang meyakini bahwa tren penurunan harga batu bara tersebut hanya sesaat.
Melalui STOCK TEŔŔACE Fundamental Perspective, Tuesday (02/11/2021), Pengamat Pasar Modal MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan dalam berinvestasi, suatu hal yang normal jika mengalami perubahan emosi dalam menghadapi fluktuasi harga, baik itu harga komoditas, currency atau saham.
“Konon kabarnya ada 14 emosi dalam siklus tersebut. Terkait dengan jatuhnya harga batu bara (Coal Price) menuju jurang nestapa, banyak investor saat ini masuk dalam Fase Denial alias Penyangkalan Diri,” jelasnya.
Edwin menjelaskan para investor ini menganggap kejatuhan tajam kembali harga batu bara sifatnya sementara dan masih berharap harga batu bara kembali naik ke level tertinggi yang pernah dicapai pada 5 Oktober 2021 di harga US$272.50 (delivery Desember).
|Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Saham Batu Bara Rawan Aksi Jual
“Padahal kenyataannya di depan mata per 1 November 2021 Coal Price sudah turun sekitar -50% menjadi US$133,5 atau selama 14 hari terakhir Coal Price turun sekitar -57,5%.”️
Oleh karena itu, sambung Edwin, jika masih punya saham berbasis batu bara dan mumpung harga sahamnya masih cukup tinggi, tidak ada salahnya untuk mulai mengurangi bobot kepemilikan supaya rasa penyesalan diri tidak datang terlambat. “Bagi yang belum menjual juga sah-sah saja karena hal itu menjadi suatu pilihan.”
Di pihak lain, terang Edwin, kejatuhan tajam kembali harga batu bara dikombinasikan dengan turunnya harga CPO -0,99%, EIDO -1,25% dan terdepresiasinya rupiah menjadi sentimen negatif pemberat IHSG untuk hari ini.
Dilain pihak, kombinasi naiknya indeks DJIA sebesar +0,26%, diikuti naiknya harga beberapa komoditas di antaranya: Oil +0,71%, Gold +0 58%, Nikel +1,22% & Timah +0,68% berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound dalam perdagangan Selasa ini.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati berdasarkan analisis teknikal dan bandarmology adalah sebagai berikut:
| 1. SMGR 8,775 – 9,700 TECHNICAL INDICATORS: *BUY, BUY 9,225 TARGET PRICE: 9,700 STOP-LOSS: 8,775 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION‼️️ |
4. MAPI 850 – 950 TECHNICAL INDICATORS: *STRONG BUY, BUY 900 TARGET PRICE: 950 STOP-LOSS: 850 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION |
| 2. ISAT 6,950 – 7,700 TECHNICAL INDICATORS: *STRONG BUY, BUY 7,325 TARGET PRICE: 7,700 STOP-LOSS: 6,950 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION‼️️ |
5. PWON 480 – 540 TECHNICAL INDICATORS: *BUY BUY 510 TARGET PRICE: 540 STOP-LOSS: 480 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION |
| 3. PRDA 6,100 – 6,700 TECHNICAL INDICATORS: *BUY, BUY 6,400 TARGET PRICE: 6,700 STOP-LOSS: 6,100 BANDARMOLOGY: TOP 5 BROKER ACCUMULATED PERIODE (10 DAYS): DISTRIBUTION‼️️ NET BUY SELL ASING: PERIODE (10 DAYS): ACCUMULATION |
(Dr Cand. ES, MBA, CSA®., CIB® /Disclaimer On)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
