Media Asuransi, JAKARTA – Penguatan harga broiler pada bulan Juni 2022 membuat Mirae Asset Sekuritas menjagokan saham CPIN dan JPFA sebagai saham unggulan di sektor peternakan.
Melalui Daily Write Up Poultry (Neutral) – Broiler prices remain strong; Assessing export potential to Singapore, analis Mirae Sekuritas, Emma A Fauni, mengatakan bahwa harga broiler menguat di bulan Juni menjadi Rp20.100/kg (+9,5% mom, +15,0% yoy), didukung oleh permintaan ayam yang kuat ditambah dengan harga bahan baku yang masih tinggi.
Sementara itu, harga DOC berada di Rp3.900/ekor (+60,2% mom, -39,6% yoy). “Tren tersebut membawa harga rata-rata 2Q ke Rp3.400/ekor (-50,3% qoq, -49,9% yoy) yang kami kira disebabkan oleh harga pakan yang terus tinggi, sehingga membuat peternak mengerem produksi ayam di tengah harga broiler yang kuat. Sebagai catatan, pakan menyumbang sekitar 70% dari biaya produksi petani kecil.”
|Baca juga: Berharap Tren Perbaikan Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Berlanjut
Terkait update mengenai potensi ekspor ayam Indonesia ke Singapura, Negeri Singa itu baru-baru ini mengeluarkan izin untuk sejumlah fasilitas peternakan di Indonesia, dua di antaranya milik CPIN dan satu milik JPFA.
Menurut Emma, persetujuan Singapura terhadap ekspor daging ayam Indonesia ke negara tersebut secara umum merupakan sentimen positif bagi sektor ini karena membuka jalan bagi Indonesia untuk menjajaki pasar ekspor baru. “Namun, kami pikir kekurangan pasokan ayam Singapura akibatnya hilangnya suplai dari Malaysia seharusnya tidak signifikan terhadap produksi dan kelebihan pasokan di Indonesia, sehingga dampaknya terhadap penjualan ekspor ayam Indonesia seharusnya masih minimal dalam waktu dekat,” jelasnya.
Dengan pengumuman tersebut, Emma menilai jelas CPIN dan JPFA berada di garda terdepan untuk menangkap peluang tersebut. Selain itu, dia menilai CPIN dan JPFA memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik dibandingkan pemain domestik lainnya karena keduanya memiliki afiliasi yang sudah well established di Singapura yang dapat membantu mempercepat distribusi dan penetrasi pasar di sana. “Secara keseluruhan, kami mempertahankan rating ‘Netral’ di sektor ini,” tambahnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News