Media Asuransi, JAKARTA – Tren pergerakan harga CPO diperkirakan akan mencoba mematahkan pola downtrend, sedangkan harga kedelai diperkirakan masih cenderung menguat.
Melalui Daily Write Up bertajuk Soft Commodity Technical Update – CPO and Soybean, analis Mirae Sekuritas Tasrul Tanar memaparkan tren pergerakan harga CPO akan coba mematahkan pola downtrend jangka panjang namun tidak relatif kuat yang terbentuk selama 410 hari perdagangan terakhir.
|Baca juga: Tren Harga CPO dan Kedelai Diperkirakan Cenderung Menguat
Secara statistik, jelasnya, pergerakan harga saat ini berada di kisaran +/-0,74 Standard Deviasi dari garis tengah uptrend channel-nya. R-Squared tercatat pada 0,5615, yang berarti sekitar 43,85% harga bergerak di luar pergerakan normalnya atau sekitar 180 hari perdagangan. Indikator Stochastic%D Optimized dan indikator W%R Optimized cenderung menguat.
“Harga masih di bawah Moving Average Optimized periode 50 hari dan coba kembali masuk ke uptrend channel jangka pendek. Sebagai acuan, trading range saat ini berada di kisaran 3,672–3,878. Beberapa saham pilihan: AALI, LSIP, TAPG, STAA, dan DSNG.”
Sementara itu, pergerakan harga kedelai masih cenderung menguat dalam pola downtrend jangka menengah namun relatif kurang kuat yang terbentuk selama 169 hari perdagangan terakhir. Secara statistik pergerakan harga saat ini berada di kisaran +/- 0,98 Standard Deviasi dari garis tengah downtrend channelnya. R-squared tercatat = 0,6757 yang berarti sekitar 32,43% harga bergerak di luar pergerakan normalnya atau sekitar 54 hari perdagangan.
Indikator Stochastic%D Optimized dan indikator W%R Optimized sudah berada di oversold area dengan kecenderungan menguat. Harga masih di bawah Moving Average Optimized periode 9 yang mengindikasikan masih ada tekanan jual namun saat ini sudah berada di sekitar support. “Sebagai acuan, trading range saat ini berada di kisaran 1,293–1,355. Beberapa saham pilihan: JPFA, MAIN, CPIN.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News