Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan harga logam mulia atau emas Antam diperkirakan masih berpotensi menembus level Rp1 juta per gram dari posisi saat ini di level Rp972.000 per gram.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa potensi penguatan harga emas Antam hingga menembus level Rp1 juta per gram masih terbuka terlebih bila perang antara Rusia dan Ukraina benar terjadi.
“Meskipun perang tidak benar terjadi dan hanya tarik ulur, tetap bisa mendorong emas Antam naik karena kekhawatiran pasar bakal ada perang besar,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 22 Februari 2022.
|Baca juga: Harga Emas Hari Ini Diperkirakan Berpotensi Menguat
Namun demikian, Ariston tidak merekomendasikan bagi investor untuk mengoleksi emas atau ambil posisi buy baik untuk emas Antam maupun emas perhiasan karena posisi harga saat ini dinilai sudah tergolong di level tinggi. “Artinya risiko meninggi juga. Kalau perang tidak jadi, harga bisa langsung turun,” ujarnya.
Menurutnya, investor perlu bersabar menyikapi kondisi saat ini dan menunggu sampai harga emas turun lagi seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
“Sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi mendominasi pasar yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko dan keluar dari aset aman. Kondisi ini akan membuat harga emas terkoreksi dalam. Ini bisa jadi level beli yang bagus untuk berinvestasi emas batangan ataupun emas perhiasan karena investasi emas batangan atau perhiasan itu untuk jangka yang panjang. Perbedaan harga beli dan buyback yang besar menjadi kendala untuk berinvestasi emas batangan dan perhiasan untuk jangka pende,” jelas Ariston.
Dalam periode 1 bulan terakhir, harga emas Antam tercatat sudah naik sebesar Rp27.000 per gram dari posisi Rp945.000 ke level Rp972.000 per gram.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News