1
1

Harga Minyak Bergelora, Kemilau Emas Dunia Stabil

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik lebih dari US$1 per barel pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena sumber mengatakan OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela hingga kuartal kedua untuk memberikan dukungan tambahan.

Mengutip The Business Times, Rabu, 28 Februari 2024, minyak mentah berjangka Brent naik US$1,12 atau 1,4 persen menjadi US$83,65 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,29 atau 1,7 persen menjadi US$78,87.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, pada November menyetujui pemotongan sukarela dengan total sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) untuk kuartal pertama tahun ini. Upaya itu dipimpin oleh Arab Saudi yang melanjutkan pemotongan sukarela mereka sendiri.

|Baca juga: OJK Perkuat Industri BPR, yang Bermasalah akan Ditutup

Kelompok produsen dapat mempertahankan pengurangan tambahan hingga akhir tahun, dua sumber mengatakan kepada Reuters. “Kita akan melihat terbatasnya pasokan di masa mendatang,” kata Wakil Presiden Senior BOK Financial Dennis Kissler.

Harga emas dunia stabil

Di sisi lain, harga emas dunia stabil pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat memberikan lebih banyak informasi tentang seberapa cepat Federal Reserve mulai memangkas suku bunga.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi US$2.031,03 per ons pada 0056 GMT. Emas berjangka AS naik tipis 0,1 persen menjadi US$2.040,5 per ons. Platinum spot naik 0,2 persen menjadi US$881,75 per ons, sementara paladium turun 0,2 persen menjadi US$949,36, dan perak datar di US$22,52 per ons.

|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham Hari Ini saat IHSG Rawan Longsor

Imbal hasil obligasi treasury 10-tahun yang menjadi acuan turun menjadi 4,2775 persen dari 4,2990 persen pada Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street Beragam, Dolar AS Tertekan
Next Post Pefindo Revisi Peringkat Obligasi Kapuas Prima Coal Jadi idCCC dari idD

Member Login

or