Media Asuransi, JAKARTA – Sampai dengan triwulan II/2025, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp3,8 triliun menurun 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. ADHI membukukan pendapatan JO sebesar Rp4,3 triliun dan pendapatan NJO sebesar Rp5,7 triliun.
Farid Budiyanto, Corporate Secretary Adhi Karya, mengatakan kontribusi terbesar pendapatan ADHI yakni berasal dari proyek infrastruktur Jalan Tol Yogyakarta Bawen Paket 1, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, dan Pabrik PUSRI III-B.
Kemudian dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp521 miliar, meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba kotor tersebut merupakan klaim eskalasi proyek jalan tol.
|Baca juga: Laba Adhi Karya (ADHI) Turun 32,62% pada Semester I/2025
Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama triwulan II/2025 sebesar Rp7,5 miliar atau turun 46% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya. Turunnya kinerja pada periode ini merupakan dampak dinamika perolehan kontrak. Total aset ADHI pada triwulan II/2025 mencapai Rp34,4 triliun menurun 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Liabilitas ADHI pada triwulan II/2025 mencapai Rp24,7 triliun, atau menurun 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebagai dampak pelunasan kewajiban. Sedangkan ekuitas ADHI pada triwulan II/2025 sebesar Rp9,7 triliun. Rasio DER Interest Bearing Debt ADHI sebesar 0,89x dan rasio Total Liabilitas terhadap Ekuitas ADHI sebesar 2,55x.
|Baca juga: Adhi Karya (ADHI) Perkuat Diversifikasi Investasi Strategis
Di tengah kondisi yang menantang, ADHI tetap berkomitmen untuk menjaga kepercayaan investor dengan melakukan pelunasan pembayaran kewajiban jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan PUB III Tahap III Tahun 2022 sebesar Rp1,3 triliun pada 24 Mei 2025 yang lalu.
Perolehan Kontrak Baru Hingga kuartal II/2025, ADHI telah memperoleh kontrak baru senilai Rp3,5 triliun. Perolehan kontrak baru didapat dari pekerjaan proyek gedung 41%, proyek infrastruktur 26%, proyek engineering & industri 18%, dan sisanya lainnya.
Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 86% dari lini engineering & konstruksi, 9% property & hospitality, 4% lini investasi & konsesi, dan sisanya lini manufaktur. Sedangkan jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari BUMN sebesar 58%, Pemerintah 22% dan sisanya dari swasta & lainnya.
Strategi ADHI Dalam mencapai target kinerja tahun ini, ADHI akan terus mengoptimalkan peluang pertumbuhan kontrak baru melalui KPBU, BUMN, maupun swasta.
Sementara itu, ADHI senantiasa melaksanakan operational excellence untuk memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek on hand yang dimiliki. ADHI bersikap prudent dalam pemilihan setiap proyek baru dan disiplin cashflow sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan bisnis secara jangka panjang.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News