1
1

IHSG Berpeluang Bergerak Mixed, Ajaib Rekomendasikan BBNI, SRTG, & SIMP

Seorang investor sedang mencermati perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed pada kisaran 7.192-7.360.

Melalui IHSG Daily Analysis untuk Rabu, 14 September 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas, M. Julian Fadli, memaparkan bahwa pada perdagangan kemarin (13 September 2022) IHSG ditutup menguat sebesar +0,88% atau +63,55 poin di level 7.318,02.  “Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 7.192-7.360.”

Rencana penghapusan penggunaan daya listrik 450 VA dengan meningkatkan menjadi 900 VA dapat mempengaruhi beban anggaran daya listrik bersubsidi. Kementerian Keuangan memperkirakan pada tahun ini beban subsidi listrik berpotensi mencapai Rp66,47 triliun dan kompensasi sebesar Rp64,55 triliun, sehingga secara total menjadi Rp131,02 triliun. Pemerintah memproyeksikan beban subsidi listrik pada 2023 berpotensi lebih tinggi mencapai Rp72,57 triliun. Sementara itu, pemerintah telah mengajukan dana subsidi energi dalam Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023 yakni sebesar Rp336 triliun.

|Baca juga: IHSG Berpeluang Koreksi Teknikal, Cermati SMGR, HRUM, ASSA, & DRMA

Dari mancanegara, inflasi di Amerika Serikat (AS) pada periode Agustus 2022 rilis di atas estimasi yaitu mencapai 8,3% YoY. Meskipun capaian tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 8,5% YoY namun melampaui ekspektasi yaitu sebesar 8,1% YoY. Sementara itu, Producer Price Index (PPI) Jepang mencatatkan kenaikan menjadi 9% YoY pada bulan Agustus 2022, capaian tersebut sama dengan periode pada bulan sebelumnya. Meskipun telah tercatat mengalami kenaikan 18 beruntun, level PPI tersebut masih yang terendah sejak Desember 2021 di tengah sinyal penurunan tekanan pada harga bahan baku mentah. 

Adapun saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Ajaib Sekuritas adalah:

1. BBNI
Buy: 8.975
TP: 9.250
Stop loss: <8.800

Secara teknikal BBNI dalam fase uptrend jangka pendeknya, volume menguat signifikan, MACD line bergerak diatas centerline dan bar histogram dalam momentum bullish.

BBNI berhasil mencatat kenaikan laba bersih 75% secara YoY menjadi sebesar Rp8,8 triliun. BBNI menyatakan bahwa akan menaikan Dividen Payout Ratio (DPR) menjadi 30% dari perolehan laba bersih untuk tahun buku 2022, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 25%. (PBV BBNI: 1,2x, PER: 9.4x, lebih menarik dibanding peersnya).

2. SRTG
Buy: 2.980
TP: 3.070
Stop loss: <2.850

SRTG bergerak uptrend jangka pendek, ditutup di atas MA-5, MA-20 dan MA-50 harinya, volume meningkat signifikan, indikator momentum MACD bergerak naik mengindikasikan SRTG bergerak pada momentum positif.

Kinerja SRTG sepanjang Kuartal II-2022 berhasil mencatat kenaikan laba bersih menjadi Rp3,31 triliun. Sebagai perusahaan investasi, SRTG memiliki portofolio investasi pada emiten strategis seperti ADRO, MDKA, MPMX, PALM dan TBIG. Secara prospek, hal ini dapat mendorong kinerja SRTG terus tumbuh seiring dengan kenaikan prospek emiten dalam portfolio investasinya.

3. SIMP
Buy: 454
TP: 468
Stop loss: <448

SIMP membentuk pola kicker candle, ditutup di atas MA-5, volume mengalami kenaikan signifikan. Indikator momentum stochastic golden cross pada area oversold dan MACD mulai bearish terbatas, indikasi memulai tren kenaikan.

Kinerja SIMP mencatat kenaikan laba bersih pada Kuartal II-2022 menjadi sebesar Rp441 miliar, tumbuh 101% secara YoY. Kenaikan laba bersih tersebut terdorong dari tingginya harga jual produk dan efisiensi yang dilakukan SIMP. Prospek kedepan, seiring dengan permintaan yang masih kuat dan harga komoditas CPO yang terus naik pada pasar global juga turut menjadi katalis positif untuk SIMP.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Efek Inflasi AS, Pergerakan Rupiah Berpotensi Melemah
Next Post MARKET REVIEW: Net Buy Asing Dorong Penguatan IHSG

Member Login

or