Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam range pergerakan 7.084-7.296.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Selasa, 20 September 2022, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menerangkan pada perdagangan kemarin (19 September 2022) IHSG ditutup menguat sebesar +0,37% atau +26,61 poin di level 7.195,49. “Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 7.084-7.296.”
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melaporkan telah menyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp928,1 miliar hingga Juli 2022. LMAN menargetkan PNBP pada 2022 ini sebesar Rp1,4 triliun. Adapun aset kelolaan LMAN hingga saat ini tercatat mencapai 288 aset properti. Dari jumlah tersebut, properti yang didayagunakan adalah sebanyak 76 aset.
|Baca juga: IHSG Berpeluang Bergerak 7.100-7.300, Cermati 4 Saham Ini
Dari mancanegara, Bank Sentral China (PBOC) mengambil langkah yang berbeda dengan menurunkan Suku Bunga 14-Day Reverse Repo Rate sementara suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate dipertahankan di level yang sama. Sementara itu, Bank Sentral Jepang (BOJ) juga belum memperlihatkan sinyal untuk memperketat kebijakan moneternya. Suku bunga acuan pada level -0,1% meskipun nilai tukar mata uang JPY terhadap USD saat ini sudah turun signifikan.
Adapun saham-saham yang menjadi pilihan Ajaib Sekuritas adalah:
1. DOID
Buy: 420
TP: 428
Stop loss: <414
DOID memperpanjang kontrak dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) sebagai penyedia jasa penambangan di Australia. Adapun perpanjangan durasi dilakukan selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan hingga dua tahun lagi. Kontrak bernilai AU$400 juta tersebut yang menargetkan produksi tahunan rata-rata mencapai 36 juta bank cubic meter (bcm). Secara teknikal saham DOID bergerak di atas MA-20 sehingga potensi kenaikan tetap terbuka.
2. SMMT
Buy: 860
TP: 890
Stop loss: <835
Emiten Rajawali Group SMMT akan membagikan dividen interim Rp189 miliar atau setara Rp60 per saham dengan Cum Date 23 September 2022. Awal tahun ini kinerja perusahaan juga baik dengan pertumbuhan penjualan bersih naik sebesar 162,44 persen, dari Rp180,88 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp474,69 miliar di semester I/2022. Secara teknikal saham berada di area netral indikator stochastic membentuk pola golden cross.
3. SLIS
Buy: 276
TP: 284
Stop loss: <270
Kenaikan harga BBM membuat kendaraan listrik berpotensi mendapat berkah. Tren tersebut sudah terlihat dari tahun lalu dimana SLIS mencatatkan penjualan sebesar Rp448,3 miliar pada 2021, meningkat 8,88 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp411,7 miliar. Secara teknikal saham SLIS berpotensi menguat karena membentuk pola bullish engulfing candle.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News