IHSG Berpotensi Tertekan, Strong Buy 5 Saham Ini

Melalui STOCK TEŔŔACE Fundamental Perspective, Tuesday (11/10/2022), Pengamat Pasar Modal MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan tekanan jual terus melanda Wall Street, bahkan Indeks berbasis saham teknologi Nasdaq turun terendah sejak Juli 2020 setelah semalam turun di hari keempat sebesar -1,04%, sementara Indeks DJIA juga turun di hari keempat sebesar -94 poin/-0,32% (sehingga selama 4 hari perdagangan DJIA turun tajam sekitar -1.114 poin/-3,72%).

|Baca juga: MARKET BRIEF: Bursa Wall Street Masih Bearish, Nasdaq Anjlok

Koreksi indeks utama tersebut seiring turunnya The Philadelphia SE Semiconductor Index sebesar 3,5% setelah pemerintahan Biden mempublikasikan sejumlah aturan yang mengontrol ekspor, termasuk aturan untuk cut China off dari beberapa pembuatan chip semikonduktor dimanapun didunia ini terkait peralatan buatan USA serta aksi menunggu investor AS atas data GDP kuartal 3 serta data inflasi AS minggu ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini.

Menurut Edwin, jika kejatuhan DJIA dikombinasikan dengan melorotnya harga beberapa komoditas seperti: Gold turun di hari keempat sebesar -1,56%, Coal turun di hari kedua sebesar tajam -0,04%, Timah turun di hari kedua sebesar -3,65% di tengah kembali menguatnya USD Indeks kelevel 113.082. “Membuat peluang Rupiah diperkirakan akan kembali tersungkur menuju level 15.350-an) berpotensi menjadi tambahan sentimen negatif bagi tekanan jual atas IHSG Selasa ini.”

Adapun saham-saham yang dapat ditransaksikan pada perdagangan hari ini berdasarkan analisis teknikal dan bandarmology adalah: