Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi bergerak di zona hijau, namun para investor harus tetap waspada. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp16.179 per US$.
IHSG Rabu, 17 Juli 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.224 dan terus menguat ke 7.254. Posisi tertinggi di 7.265 dan terendah di 7.232. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,2 miliar lembar saham senilai Rp1,3 triliun. Sebanyak 230 saham menguat, 149 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp16.151 per US$ dengan year to date return 4,88 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.135 per US$ hingga Rp16.159 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.073 per US$.
Dow Jones kembali melonjak ke rekor tertinggi
Di sisi lain, indeks Dow Jones kembali melonjak ke rekor tertingginya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi akibat reaksi bullish terhadap laporan pendapatan positif di tengah optimisme meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga AS.
|Baca juga: Indonesia Re Berupaya Perkuat Industri Asuransi Lewat IIC 2024
Indeks Dow Jones bertambah 1,9 persen atau lebih dari 740 poin menjadi berakhir di 40.954, membukukan rekor kedua berturut-turut. Indeks S&P 500 menguat 0,6 persen menjadi 5.667, juga merupakan rekor. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,2 persen menjadi 18.509,34.
Sedangkan dolar AS kembali melemah terhadap yen Jepang pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), bahkan ketika para pedagang tetap waspada terhadap intervensi lebih lanjut oleh Tokyo untuk menopang mata uang mereka. Kondisi itu setelah data menunjukkan bahwa mereka kemungkinan memasuki pasar pada akhir pekan lalu.
Dolar terakhir naik 0,3 persen terhadap yen di 158,44. Mata uang ini diperdagangkan hanya sekitar 162 yen pada minggu lalu sebelum jatuh secara tiba-tiba. Data Bank of Japan yang dirilis menunjukkan Tokyo mungkin telah menghabiskan 2,14 triliun yen (S$17 miliar) dengan memasuki pasar uang pada Jumat lalu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News