Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu berakhir di zona negatif. Indeks acuan saham Indonesia tak mendapat sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri sehingga tidak mampu berbalik arah ke area positif.
IHSG Rabu, 20 Maret 2024, perdagangan sore berakhir di posisi 7.331, turun 5,61 poin atau setara 0,08 persen ketimbang pagi tadi di 7.337. Level tertinggi di 7.343 dan terendah di 7.295. Volume perdagangan hari ini tercatat 19,67 miliar lembar saham senilai Rp10,35 triliun. Sebanyak 213 saham menguat, 296 saham melemah, dan 261 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Rabu terpantau kian melemah ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.715 per US$. Sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri masih minim berdatangan sehingga belum ada kekuatan bagi mata uang Garuda menguat.
|Baca juga: Ekonom Sebut Inflasi Bisa Meroket Jika Kenaikan PPN 12% Diberlakukan
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir tertekan di Rp15.723 per US$, melemah 5,50 poin atau setara 0,04 persen dengan year to date return 2,10 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.710 hingga Rp15.743 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.662 per US$.
Indeks S&P 500 capai rekor baru
Di sisi lain, indeks S&P 500 berakhir di rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu dapat terjadi karena saham-saham AS mengabaikan pembukaan yang lesu dan bergerak lebih tinggi menjelang keputusan Federal Reserve.
Ketiga indeks utama menguat, dengan S&P 500 berada di 5.178,51 atau naik 0,6 persen dan melampaui rekor yang dibuat seminggu lalu. Dow Jones Industrial Average melonjak 0,8 persen menjadi 39.110,76. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,4 persen menjadi 16.166,79.
Sedangkan mata uang yen jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), setelah Bank of Japan (BoJ) membuat keputusan penting. Namun sudah diantisipasi secara luas untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya. Sementara dolar AS menguat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang.
Namun, yen turun sebanyak satu persen setelah berita tersebut, karena sebagian besar investor sudah memperkirakan adanya perubahan. Yen terakhir berada di 150,55 terhadap dolar AS. Terhadap euro, mata uang Jepang juga merosot 0,7 persen menjadi 163,22, yang merupakan level terlemahnya dalam tiga minggu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News