1
1

IHSG dan Rupiah Kompak Tak Bertenaga Pagi Ini

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terlihat bergerak di area negatif. Meski melemah namun para investor bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi guna memaksimalkan keuntungan.

IHSG Selasa, 26 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.377 dan tak lama melemah ke 7.362. Posisi tertinggi di 7.377 dan terendah di 7.330. Volume perdagangan pagi tercatat 3,5 miliar lembar saham senilai Rp2,45 triliun. Sebanyak 228 saham menguat, sebanyak 184 saham melemah, dan 187 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Selasa pagi terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.799 per US$. Katalis positif masih tak mau berdatangan sehingga membuat mata uang Garuda mudah tertekan.

|Baca juga: PT Prudential Sharia Life Assurance: Pertama Kali Raih Unitlink Award

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke level Rp15.800 per US$ dengan year to date return 2,62 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.790 hingga Rp15.808 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15731 per US$.

Wall Street melemah

Di sisi lain, saham Wall Street melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pelemahan terjadi karena reli pasar menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan perusahaan teknologi kelas berat menghadapi peningkatan pengawasan peraturan di Eropa.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4 persen menjadi 39.313,64. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas merosot 0,3 persen menjadi 5.218,19. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,3 persen menjadi 16.384,47.

Sedangkan dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi karena ancaman intervensi mata uang dari otoritas Jepang dan reli yuan Tiongkok yang didorong oleh pemerintah yang membebani mata uang AS.

Yen Jepang naik sekitar 0,1 persen dan terakhir berada di 151,29 per dolar AS, setelah mencapai titik terendah dalam empat bulan di 151,86 pada minggu lalu yang membuatnya tidak jauh dari level terendah dalam 32 tahun di dekat 152 per dolar AS yang dicapai pada 2022.

Kenaikan yen membantu mendorong indeks dolar AS turun 0,16 persen menjadi 104,26, setelah kenaikan mingguan hampir satu persen pada minggu lalu. “Intervensi verbal pejabat Jepang membuat resistensi jangka pendek yang sangat kuat terhadap dolar AS/yen,” pungkas Ahli Strategi Mata Uang Commonwealth Bank of Australia Carol Kong.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Afirmasi Peringkat Perusahaan Gas Negara (PGN) BBB- Outlook Stabil
Next Post Mufri Dharmawan: Terbukti Berimbal Hasil Tinggi

Member Login

or