Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat bergerak di zona negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang hari sebelumnya di Rp16.090 per US$.
IHSG Rabu, 29 Mei 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.253 dan tak lama melemah ke 7.221. Posisi tertinggi di 7.282 dan terendah di 7.199. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,1 miliar lembar saham senilai Rp1,8 triliun. Sebanyak 152 saham menguat, 217 saham melemah, dan 180 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan di Rp16.134 per US$ dengan year to date return 4,84 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.130 hingga Rp16.147 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.983 per US$.
Di sisi lain, Nasdaq melampaui level 17.000 untuk pertama kalinya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), didorong oleh kenaikan di Nvidia. Sementara itu, S&P 500 ditutup sedikit lebih tinggi dan Dow berakhir lebih rendah karena imbal hasil treasury naik.
|Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Sarankan Koleksi Saham MEDC, INCO, SIDO
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 216,73 poin atau 0,55 persen menjadi 38.852,86. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 1,32 poin atau 0,02 persen menjadi 5.306,04. Kemudian, Nasdaq Composite naik 99,09 poin atau 0,59 persen menjadi 17.019,88.
Nvidia melonjak tujuh persen dan meningkatkan saham-saham cip lainnya ketika para pedagang kembali dari liburan akhir pekan yang diperpanjang. Indeks semikonduktor naik 1,9 persen. Teknologi pada S&P 500 memimpin kenaikan di antara berbagai sektor, sementara layanan kesehatan mengalami penurunan terbesar bersama dengan sektor industri.
Dolar AS melemah
Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi menjelang data utama inflasi AS dan zona euro pada akhir pekan ini yang dapat memengaruhi ekspektasi terhadap prospek kebijakan moneter bank sentral utama.
Greenback juga berada di ambang penurunan bulanan pertamanya pada 2024. “Latar belakang di mana Federal Reserve dapat mulai menurunkan suku bunganya tahun ini, bahkan pada Desember, konsisten dengan pelemahan dolar lebih lanjut,” kata Kepala Strategi Valas Global BofA Athanasios Vamvakidis.
Terhadap sejumlah mata uang, dolar turun 0,20 persen menjadi 104,44, dengan penurunan 1,84 persen pada basis bulanan. Sedangkan euro naik 0,25 persen menjadi US$1,0885 meskipun ada beberapa komentar dovish dari para pengambil kebijakan ECB dan data menunjukkan semangat bisnis Jerman mengalami stagnasi pada Mei.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News