1
1

IHSG dan Rupiah Perdagangan Pagi Kompak Dapat Rapor Merah

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau bergerak di zona merah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terlihat melemah ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.187 per US$.

IHSG Jumat, 26 April 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.155 dan tak lama melemah ke 7.121. Posisi tertinggi di 7.155 dan terendah di 7.114. Volume perdagangan pagi tercatat 2,01 miliar lembar saham senilai Rp1,42 triliun. Sebanyak 176 saham menguat, 176 saham melemah, dan 184 saham stagnan.

Sementara itu, mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp16.196 per US$ dengan year to date return 5,32 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.196 hingga Rp16.217 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16,078 per US$.

Wall Street melemah

Di sisi lain, Wall Street melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Kondisi itu terjadi karena induk Facebook Meta dan perusahaan besar lainnya anjlok setelah menghasilkan pendapatan.

|Baca juga: Analisis Saham Pilihan: ARTO, DOID, EXCL, hingga UNVR

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir di 38.085 atau turun 1,0 persen tetapi sekitar 330 poin di atas sesi terendahnya. Lalu indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,5 persen menjadi 5.048. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi merosot 0,6 persen menjadi 15.611,76.

Perekonomian AS tumbuh 1,6 persen pada kuartal pertama, menurut data, jauh lebih lambat dari perkiraan karena belanja konsumen dan ekspor melambat. Analis juga menunjuk pada data inflasi yang tertanam dalam laporan PDB yang kemungkinan mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Sedangkan dolar AS sempat melemah terhadap yen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal tersebut terjadi setelah data menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia ini tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal pertama.

Dolar turun ke level 155,31 yen setelah data tersebut dirilis, namun pulih dan terakhir naik 0,2 persen pada 155,67 yen. Beberapa pelaku pasar melihat level 155 sebagai batas yang akan mendorong otoritas Tokyo untuk mengambil tindakan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dian Swastatika Sentosa Tambah Pinjaman ke Anak Usaha sebesar US$425 Juta
Next Post Cuan Rp88,79 Miliar, Asuransi Ramayana Bagi Dividen Rp19,78 Miliar

Member Login

or