Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi bergerak di zona merah. Para investor sebaiknya berhati-hati saat berinvestasi di pasar modal meski tak ditampik kondisi itu bisa dijadikan kesempatan untuk berburu sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasikan.
IHSG Jumat, 23 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.339 dan tak lama melemah ke 7.303. Posisi tertinggi di 7.342 dan terendah di 7.293. Volume perdagangan pagi tercatat 2,12 miliar lembar saham senilai Rp1,13 triliun. Sebanyak 198 saham menguat, 203 saham melemah, dan 218 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat pagi dibuka melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.589 per US$. Dibutuhkan sejumlah katalis positif agar mata uang Garuda terus unjuk gigi kepada mata uang Paman Sam.
|Baca juga: Profil Rosa Djunaidi, Bos Baru Asuransi Dayin Mitra yang Ahli Asuransi Kerugian
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.599 per US$ dengan year to date return 1,22 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.586 hingga Rp15.602 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.492 per US$.
Dow Jones tembus 39.000
Di sisi lain, indeks Dow Jones berakhir di atas level 39.000 untuk pertama kalinya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi menyusul pendapatan besar-besaran dari Nvidia yang mendorong putaran baru pembelian bullish atas kecerdasan buatan.
Indeks Dow Jones berakhir di posisi 39.069,11 atau naik 1,2 persen. Indeks S&P 500 yang berbasis luas melonjak 2,1 persen menjadi 5.087,03, juga mencetak rekor. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 3,0 persen menjadi 16.041.
Saham Nvidia melonjak 16,4 persen, mengangkat nilai pasarnya menjadi hampir US$2 miliar, setelah melaporkan bahwa laba kuartalannya melonjak menjadi US$12,3 miliar –rekor pendapatan tertinggi yang didorong oleh permintaan akan teknologinya untuk mendukung kecerdasan buatan.
|Baca juga: OCBC Syariah Salurkan Dana Zakat Bagi Hasil untuk Dukung Usaha Mikro
Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena pasar saham mencapai rekor tertinggi dan mendorong optimisme di seluruh kelas aset. Kemudian, para pedagang mencerna survei aktivitas bisnis yang sebagian besar lebih baik dari perkiraan, mencari implikasi terhadap suku bunga.
Euro terakhir naik 0,3 persen menjadi US$1,0851, setelah naik lebih dari 0,5 persen ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu setelah data aktivitas Perancis lebih kuat dari perkiraan, sebelum turun kembali setelah data Jerman mengecewakan. Sedangkan sterling naik 0,3 persen menjadi US$1,2674.
Hal ini membuat indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 103,67 dan berada di jalur penurunan mingguan sekitar 0,5 persen,. Jika dipertahankan, akan menjadi penurunan mingguan pertama di 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News