Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis usai Pemilu 2024 dibuka menguat. Diharapkan sentimen positif berupa kondusifnya Pilpres 2024 membuat indeks acuan saham Indonesia mampu bertahan di zona hijau di sepanjang hari ini.
IHSG Kamis, 15 Februari 2024, dibuka menguat di posisi 7.210 dan tak lama kembali menguat ke 7.310. Posisi tertinggi di 7.365 dan terendah di 7.304. Volume perdagangan pagi tercatat 2,90 miliar lembar saham senilai Rp2,28 triliun. Sebanyak 272 saham menguat, 131 saham tertekan, dan 205 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis pagi terlihat menguat tipis ketimbang penutupan perdagangan sebelumnya di Rp15.603 per US$. Katalis positif berupa Pemilu 2024 diharapkan terus menopang pergerakan mata uang Garuda pada hari ini.
|Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Rekomendasikan ARTO, MDKA, BSDE
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi menguat ke level Rp15.590 per US$ dengan year to date return 1,08 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.561 hingga Rp15.590 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.500 per US$.
Wall Street lanjutkan kenaikan
Di sisi lain, bursa saham Wall Street melanjutkan kenaikannya pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu menghilangkan kekhawatiran tentang inflasi yang telah berdampak buruk pada pasar di sesi sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,4 persen menjadi 38.424,27. Kemudian indeks S&P 500 berbasis luas naik 1,0 persen menjadi 5.000. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.859,15.
|Baca juga: Bos Zurich Sebut Margin Asuransi Kendaraan Roda Dua Lebih Menggiurkan, Alasannya?
Sedangkan dolar Amerika Serikat melemah dari level tertinggi barunya dalam tiga bulan terhadap sejumlah mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor mengkonsolidasikan keuntungan menyusul laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada sesi sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,1 persen menjadi 104,72, setelah menyentuh level tertinggi baru dalam tiga bulan di 104,97.
Data inflasi di Januari mendorong kembali spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang pertama pada pertengahan tahun. Greenback juga melemah terhadap yen setelah pejabat tinggi mata uang Jepang memperingatkan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai pergerakan yen yang cepat dan spekulatif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News